Biadab! Tentara Israel Siarkan Doa Yahudi Melalui Speaker Masjid di Tepi Barat

Jum'at, 15 Desember 2023 - 01:03 WIB
loading...
Biadab! Tentara Israel...
Tentara Israel menyiarkan doa Yahudi melalui speaker masjid di Tepi Barat. Foto/Anadolu
A A A
GAZA - Sebuah video yang beredar online menunjukkan dua tentara Israel membacakan doa Yahudi melalui sistem pengeras suara di sebuah masjid di Tepi Barat memicu kemarahan pada Kamis (14/12/2023). Dua tentara itu diberhentikan dari Tentara Pertahanan Israel (IDF).

Rekaman tersebut, yang dibagikan secara luas oleh kantor berita Israel Kann, menunjukkan seorang prajurit Pasukan Pertahanan Israel yang bersenjata berlutut di rumah ibadah di kamp pengungsi Jenin sambil melantunkan doa lagu Shema Yisrael dan Hanukkah melalui mikrofon yang biasanya digunakan untuk seruan azan umat Islam.

"Sistem audio yang kuat menyalurkan kata-katanya jauh di luar masjid, karena gema Shema terdengar memantul dari dinding di Jenin,” demikian laporan The Jerusalem Post.

Menurut Times of Israel, IDF mengatakan komandan kedua tentara tersebut meninjau video tersebut dan segera memecat keduanya dari tugas operasional.

“Perilaku tentara dalam video tersebut serius dan sepenuhnya bertentangan dengan nilai-nilai IDF,” kata militer. Mereka menambahkan, tentara akan didisiplinkan sebagaimana mestinya.

Video tersebut memicu reaksi keras di media sosial, dengan banyak pengguna menyebut insiden tersebut sebagai "vandalisme" dan "penodaan".

Klip itu muncul sekitar sebulan setelah IDF menskors seorang prajurit lainnya, menyusul video viral yang menunjukkan dia melemparkan granat kejut ke sebuah masjid di Tepi Barat saat azan setiap hari.

Sebelumnya pada bulan November, IDF mengatakan pihaknya membuka penyelidikan terhadap video yang diduga direkam oleh tentara Israel yang menunjukkan mereka menganiaya dan menganiaya tahanan Palestina di Tepi Barat.

Klip-klip tersebut menunjukkan para pria mengenakan borgol dan penutup mata ketika tentara menendang atau menginjak beberapa dari mereka.

Video-video tersebut kemungkinan besar hanya akan terus meningkatkan ketegangan dan ketegangan hubungan antara warga Palestina dan pemukim Israel di Tepi Barat, yang telah mengalami kekerasan terburuk dalam beberapa tahun sejak perang Israel-Hamas dimulai pada bulan Oktober.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1093 seconds (0.1#10.140)