Iran: Rencana AS di Suriah Hanya Akan Timbulkan Perang Baru

Selasa, 16 Januari 2018 - 20:39 WIB
Iran: Rencana AS di Suriah Hanya Akan Timbulkan Perang Baru
Iran: Rencana AS di Suriah Hanya Akan Timbulkan Perang Baru
A A A
TEHERAN - Pemerintah Iran mengatakan, rencana baru Amerika Serikat (AS) untuk membentuk sebuah pasukan di Suriah adalah sebuah tindakan agresi, dan hanya akan menimbulkan sebuah perang baru.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qasemi mengatakan, pembentukan pasukan ini hanya akan menambah panas situasi di Suriah dan dapat berujung pada munculnya sebuah perang baru di negara yang tengah dilanda konflik itu.

"Pengumuman AS tentang pasukan baru di perbatasan Suriah merupakan campur tangan yang jelas dalam urusan internal negara ini. Kami mendesak semua pasukan AS untuk segera meninggalkan Suriah," ucap Qasemi, seperti dilansir Reuters pada Selasa (16/1).

Seperti diketahui, AS dilaporkan akan untuk membentuk pasukan keamanan baru beranggotakan 30 ribu pasukan baru, yang turut melibatkan pasukan Kurdi Suriah.

Menurut laporan media mengutip pejabat AS, koalisi pimpinan AS yang memerangi ISIS akan merekrut sekitar setengah dari kekuatan baru dari pasukan demokratik Suriah (SDF), sebuah kelompok payung pejuang yang didominasi oleh saya militer Kurdi, People's Protection Unit (YPG).

Kementerian Luar Negeri Suriah sebelumnya telah mengeluarkan kecaman keras atas recana Washington untuk membentuk pasukan keamanan baru itu.Kementerian Luar Negeri Suriah menyatakan, apa yang dilakukan oleh AS tersebut adalah sebuah agresi terang-terangan terhadap kedaulatan Suriah.

Sekutu Suriah, yakni Rusia, melalui Menteri Luar Negeri, Sergei Lavrov turut menyatakan kecaman keras rencana AS tersebut. Dalam konferensi pers tahunannya di Moskow, Lavrov menyatakan, pembentukan pasukan ini dapat membahayakan integritas teritorial Suriah. Selain itu, hal ini juga dinilai dapat merusak hubungan AS dan Turki, serta Kurdi dan Turki.

Kecaman serupa juga dilontarkan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Pemimpin Turki itu bahkan menyebut pasukan yang sedang dibentuk oleh AS sebagai "pasukan teror" karena turut melibatkan YPG.

Ankara menganggap YPG Kurdi sebagai organisasi "teroris" yang memiliki hubungan dengan Kurdi di Turki, yang berusaha membentuk sebuah wilayah otonomi di Turki. AS memandang YPG sebagai kekuatan tempur yang sangat efektif melawan ISIS.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3764 seconds (0.1#10.140)