AS-Israel Kalah Telak soal Yerusalem di PBB, Begini Reaksi Dunia

Jum'at, 22 Desember 2017 - 14:28 WIB
AS-Israel Kalah Telak soal Yerusalem di PBB, Begini Reaksi Dunia
AS-Israel Kalah Telak soal Yerusalem di PBB, Begini Reaksi Dunia
A A A
JAKARTA - Hasil voting di Majelis Umum PBB terkait resolusi status Yerusalem menunjukkan Amerika Serikat (AS) dan Israel kalah telak. Sebanyak 128 negara mendukung resolusi pembatalan pengakuan Presiden AS Donald Trump atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Sedangkan negara penolak resolusi atau pro-AS dan Israel hanya sembilan negara termasuk kedua negara tersebut. Sebanyak 35 negara lainnya abstain dan 21 negara sisanya absen dalam voting di New York yang berlangsung semalam (21/12/2017) WIB.

Menjalng voting, Trump mengancam akan memotong bantuan keuangan kepada negara-negara yang mendukung resolusi. Setelah kalah telak, Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley, menuliskan tweet yang menggemakan ancaman Trump. ”Amerika Serikat akan mengambil nama,” tulis Haley mengacu pada nama-nama negara yang melawan AS dalam voting.

Pemungutan suara di Majelis Umum PBB semalam juga menjadi sejarah karena banyak sekutu AS di Eropa, Asia dan Arab memilih melawan Washington. Beberapa sekutu tersebut antara lain Mesir, Yordania, Arab Saudi dan Irak yang menjadi penerima utama bantuan militer dan ekonomi AS.

Di antara negara-negara yang abstain adalah Argentina, Australia, Kanada, Kolombia, Republik Czech, Hungaria, Meksiko, Filipina, Polandia, Rwanda, Sudan Selatan dan Uganda.

Sejumlah negara bersuara atas hasil pemungutan suara tersebut.

Turki
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan uang AS tak bisa membeli suara Turki. ”Trump, Anda tidak bisa membeli kehendak demokratis Turki dengan dolar Anda. Dolar akan kembali, tapi kehendak Anda tidak akan pernah terjual,” kata Erdogan.

Iran
Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif melalui Twitter menyambut gegap gempita suara “tidak” untuk AS. ”Teriakan global ‘NO to Trump’ yang mengancam intimidasi di PBB,” tulis Zarif.

Israel
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kecewa dan menganggap 128 negara bergabung dalam pentas drama di PBB yang tak logis.

”Yerusalem adalah ibu kota kami, selalu, selalu demikian. Tapi saya menghargai kenyataan bahwa semakin banyak negara penolak telah berpartisipasi dalam teater yang tidak masuk akal ini,” kata Netanyahu.

Palestina
Juru Bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rdainah, menyebut hasil voting di Majelis Umum PBB adalah kemenangan bagi negaranya.

”Pemungutan suara adalah kemenangan bagi Palestina. Kami akan melanjutkan usaha kami di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan di semua forum internasional untuk mengakhiri pendudukan ini dan untuk membangun negara Palestina kami dengan Yerusalem Timur (sebagai ibu kota),” kata Rdainah.

Prancis
Duta Besar Prancis untuk PBB Francois Delattre menegaskan sikap negaranya bahwa status Yerusalam harus diputuskan melalui konsensus internasional, bukan sepihak oleh negara tertentu.

”Resolusi yang diadopsi hari ini hanya mengonfirmasi ketentuan hukum internasional yang relevan di Yerusalem,” katanya.

Botswana
Kementerian Urusan Internasional Botswana menyatakan bahwa negara tersebut menolak intimidasi dari siapa pun.

”Botswana tidak akan diintimidasi oleh ancaman tersebut dan akan menggunakan hak kedaulatannya berdasarkan prinsip kebijakan luar negerinya, yang menegaskan bahwa Yerusalem adalah isu status akhir yang mendasar, yang harus diselesaikan melalui negosiasi sesuai dengan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang relevan,” kata kementerian tersebut.

Kanada
Duta Besar Kanada untuk PBB Marc-Andre Blanchard mengatakan bahwa negaranya memilih tak ambil bagian dalam voting karena resolusi yang diajukan juga tidak membuat kemajuan untuk perdamaian Israel dan Palestina.

"Kami kecewa bahwa resolusi ini sepihak dan tidak memajukan prospek perdamaian yang kami cita-citakan, karena itulah kami berpantang untuk memilih hari ini,” katanya.

Indonesia
Kementerian Luar Negeri Indonesia baik hasil pemungutan suara di Majelis Umum PBB semalam. Indonesia bagian dari 128 negara yang menang voting mendukung resolusi tersebut.

Indonesia merupakan co-sponsor resolusi untuk menolak pengakuan unilateral AS atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Sikap Indonesia ini sebagai komitmen untuk mendukung Palestina.

“Hasil tersebut menunjukan bahwa pemerintah dan rakyat Indonesia bersama mayoritas dunia, mendukung perjuangan rakyat Palestina,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dalam sebuah pernyataan yang diterima SINDOnews, Jumat (22/12/2017).

Indonesia minta semua anggota PBBmenghormati hasil pemungutan suara tersebut. ”Indonesia mendorong semua pihak mendukung proses perdamaian Palestina-Israel yang dapat merealisasikan solusi dua negara,” lanjut Kemlu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3861 seconds (0.1#10.140)