AS Undang 65 Negara Pembela Israel saat Voting Resolusi Yerusalem

Jum'at, 22 Desember 2017 - 11:17 WIB
AS Undang 65 Negara Pembela Israel saat Voting Resolusi Yerusalem
AS Undang 65 Negara Pembela Israel saat Voting Resolusi Yerusalem
A A A
NEW YORK - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengundang 65 negara pembela Israel saat voting resolusi tentang status Yerusalem di Sidang Darurat Majelis Umum PBB. Ke-65 negara itu yang tidak memberikan suara menentang AS soal pengakuan Yerusalem Ibu Kota Israel.

Undangan dikirim oleh Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley melalui email. Perwakilan 65 negara diundang ke resepsi 3 Januari 2018.

Langkah Washington itu untuk menandai secara simbolis siapa saja yang mendukung AS dan siapa saja yang melawan.

Undangan email Haley, yang diperoleh Fox News, meminta perwakilan negara-negara yang memilih tidak mendukung resolusi atau pun tidak memberikan suara alias abstain, datang untuk menerima ucapan terima kasih atas persahabatan dengan AS.

Baca Juga: Selain Indonesia, Ini Negara Penentang AS soal Resolusi Yerusalem

Dalam voting Majelis Umum PBB, 128 negara memilih mendukung resolusi pembatalan status Yerusalem Ibu Kota Israel. Sembilan negara, termasuk AS, memilih menentang resolusi, 35 negara memilih abstain dan 21 negara lainnya absen selama pemungutan suara.

Sembilan negara penentang resolusi atau pro-Israel adalah Guatemala, Honduras, Kepulauan Marshall, Mikronesia, Nauru, Palau, Togo dan AS serta Israel sendiri. Sedangkan 21 negara yang absen belum diketahui.

Sebelumnya pada hari Kamis, Haley, yang telah mengadopsi sikap agresif di PBB menyampaikan apresiasi kepada negara-negara yang “Tidak membangkang” pada AS. ”Karena tidak jatuh ke cara yang tidak bertanggung jawab dari PBB,” kata Haley di Twitter.

Pada hari Rabu, Trump mengancam akan memotong bantuan dari AS kepada negara-negara yang mendukung resolusi soal Yerusalem. ”Biarkan mereka memberikan suara melawan kami. Kami akan menghemat banyak. Kami tidak peduli,” katanya.

Haley kemudian menambahkan bahwa AS akan mencatat negara-negara yang melawan Washington.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6100 seconds (0.1#10.140)