Kenang Kematian Ayah, Kim Jong-un Ditakutkan Ledakkan Nuklir

WASHINGTON - Kim Jong-un, diktator muda Korea Utara (Korut) ditakutkan akan meledakkan senjata nuklir dalam sebuah uji coba untuk menandai hari kematian ayahnya, Kim Jong-il, yang jatuh hari ini (17/12/2017). Ketakutan itu disampaikan para ahli kelompok think tank di Washington DC.

Kim Jong-il meninggal pada 17 Desember 2001. Di masa lalu, Pyongyang telah menandai peringatan semacam itu dengan tes peluru kendali (rudal) dan latihan militer.

Para ahli di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang berbasis di Washington DC, Amerika Serikat (AS) khawatir peristiwa simbolis seperti itu akan dilakukan Kim Jong-un yang selama ini membanggakan senjata nuklirnya.

Kim Jong-il dan ayahnya Kim il-Sung, anggota pendiri dinasti diktator Korea Utara saat ini, dipandang sebagai “dewa” di negara komunis tersebut.

Setiap tahunnya, warga Korut didorong untuk mengunjungi patung-patung mantan pemimpin negara komunis tersebut untuk meninggalkan bunga. Warga juga diminta memajang potret para mantan pemimpin Korut di rumah mereka.

Menurut CSIS, sebuah uji coba senjata nuklir maupun rudal balistik kemungkinan akan terjadi pada momen penting hari ini.

“Ada kemungkinan provokasi yang meningkat bulan ini, dengan sebuah uji coba rudal balistik yang diperkirakan terjadi pada 17 Desember,” bunyi peringatan CSIS, yang dilansir The Sun.

Kelompok periset itu menyatakan bahwa Korea Utara telah rutin melakukan uji coba rudal yang besar pada bulan Desember dalam lima tahun terakhir.

Kim junior sendiri telah berjanji untuk mengembangkan lebih banyak senjata nuklir menyusul keberhasilan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-15, rudal yang diklaim Pyongyang sebagai yang tercanggih dan mampu membawa hulu ledak nuklir ke daratan Amerika Serikat (AS).