Soal Yerusalem, UE Pastikan Sikapnya Tidak Berubah

BRUSSELS - Uni Eropa (UE) menggarisbawahi bahwa pendiriannya "tidak berubah" terhadap konflik Israel-Palestina, sekaligus mengulangi dukungannya untuk solusi dua negara. Hal itu ditegaskan langsung oleh Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk.

"Para pemimpin Uni Eropa mengulangi komitmen kuat terhadap solusi dua negara dan, dalam konteks ini, posisi Uni Eropa di Yerusalem tetap tidak berubah," kata Donald Tusk dalam akun twitternya, sementara KTT para pemimpin Uni Eropa berlanjut di Brussels seperti disitir dari Middle East Monitor, Jumat (15/12/2017).

Pada tanggal 6 Desember, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan keputusannya untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Ia pun meminta Departemen Luar Negeri untuk memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke kota suci tersebut.

Pergeseran kebijakan AS yang telah berlangsung lama di Yerusalem memicu demonstrasi penuh dengan kemarahan di wilayah Palestina yang diduduki dan di beberapa negara Muslim.

Sebuah pertemuan luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dihelat di Istanbul. Pertemuan itu pun mendeklarasikan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina sebagai tanggapan atas keputusan Presiden AS Donald Trump.

Yerusalem tetap menjadi jantung konflik Israel-Palestina, dengan orang-orang Palestina berharap bahwa Yerusalem Timur - yang sekarang diduduki oleh Israel - pada akhirnya dapat berfungsi sebagai ibukota negara Palestina.