China Bangun Kamp Pengungsian di Sepanjang Perbatasan Korut

Selasa, 12 Desember 2017 - 15:38 WIB
China Bangun Kamp Pengungsian di Sepanjang Perbatasan Korut
China Bangun Kamp Pengungsian di Sepanjang Perbatasan Korut
A A A
WASHINGTON - China secara diam-diam telah membangun kamp pengungsi di sepanjang perbatasan dengan Korea Utara (Korut) yang mencapai 1.416 km. Beijing tampaknya bersiap untuk eksodus manusia bila terjadi konflik atau keruntuhan rezim Kim Jong-un.

Keberadaan kamp-kamp tersebut muncul dalam sebuah dokumen internal yang tampaknya bocor dari raksasa telekomunikasi negara yang ditugaskan untuk menyediakan layanan internet. Dokumen China Mobile mengungkapkan rencana setidaknya ada lima kamp pengungsian di provinsi Jilin. Dokumen ini sendiri telah beredar di media sosial dan situs web luar negeri China sejak minggu lalu dan dilaporkan oleh New York Times.

"Karena ketegangan lintas batas komite partai (pemerintah Komunis) dan pemerintah daerah Changbai telah mengusulkan untuk mendirikan lima kamp pengungsi di wilayah ini," begitu bunyi dokumen tersebut seperti dinukil The Guardian dari New York Times, Selasa (12/12/2017).

Dokumen ini juga memberi nama dan lokasi dari fasilitas tersebut: tepi sungai Changbai, Changbai Shibalidaogou dan Changbai Jiguanlizi. Menurut New York Times pusat-pusat pengungsi juga direncanakan di kota-kota di Tumen dan Hunchun.

Dokumen yang bocor berisi nama dan nomor telepon seorang karyawan China Mobile yang merancangnya namun panggilan ke nomor tersebut tidak dijawab. Pembangunan kamp tampaknya mencerminkan kekhawatiran yang berkembang di Beijing tentang potensi ketidakstabilan politik - atau bahkan keruntuhan rezim - di Korut.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri China menolak untuk mengkonfirmasi keberadaan kamp tersebut dalam sebuah konferensi pers reguler pada hari Senin namun tidak menyangkal bahwa mereka sedang membangun.

"Saya belum melihat laporan semacam itu," kata Lu Kang kepada wartawan.

Ketegangan di semenanjung Korea telah melonjak tahun ini karena Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah meningkatkan tekanan pada China, mitra dari Korut. Pyongyang sendiri telah mempercepat program rudal nuklir dan balistiknya.

Setelah uji coba rudal balistik antar benua terbaru pada tanggal 29 November, Pyongyang mengklaim mempunyai kemampuan untuk menyerang wilayah AS di manapun.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4993 seconds (0.1#10.140)