Hizbullah Dukung Seruan Intifadah Baru Hamas

Jum'at, 08 Desember 2017 - 04:34 WIB
Hizbullah Dukung Seruan Intifadah Baru Hamas
Hizbullah Dukung Seruan Intifadah Baru Hamas
A A A
BEIRUT - Kelompok Hizbullah Lebanon mendukung seruan kelompok bersenjata Palestina, Hamas, untuk memulai pemberontakan baru melawan Israel dalam menanggapi keputusan Amerika Serikat (AS) yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Yahudi tersebut. Hal itu diungkapkan langsung oleh pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dalam sebuah pidato di televisi.

"Tanggapan yang paling penting adalah sebuah pemberontakan Palestina dan sebuah KTT Islam yang akan menyatakan Yerusalem sebagai ibukota abadi Palestina," kata Nasrallah.

"Kami mendukung seruan untuk sebuah intifadah Palestina baru dan meningkatkan perlawanan yang merupakan respons terbesar, paling penting dan paling mengerikan terhadap keputusan Amerika Serikat," tambahnya seperti disitir dari Russia Today, Jumat (8/12/2017).

Nasrallah juga menyerukan persatuan dan dukungan untuk perlawanan di kalangan umat Islam dalam menghadapi pengumuman Presiden Donald Trump pada hari Rabu lalu.

Nasrallah menunjukkan bahwa Washington mengabaikan orang-orang Palestina meskipun merupakan penjamin kesepakatan antara Israel dan Palestina.

"Trump, dengan pengumumannya, mengatakan kepada Israel bahwa Yerusalem adalah untuk Anda, dan itu berada di bawah kedaulatan Anda," kata pemimpin Hizbullah.

Dia lantas memperingatkan bahwa orang-orang Muslim dan tempat-tempat suci mereka di kota tersebut, termasuk Masjid al-Aqsa, sekarang berada dalam "bahaya yang ekstrim."

"Jangan terkejut jika suatu saat kita terbangun untuk menemukan Masjid al-Aqsa dihancurkan," ujar Nasrallah sembari menyerukan aksi demonstrasi di Ibu Kota Lebanon, Beirut, pada Senin depan.

"Apa yang akan menjadi nasib warga Palestina di Yerusalem? Apa yang akan menjadi nasib properti Palestina di Yerusalem? Akankah mereka disesuaikan atau dihancurkan?" ujarnya.

Israel menganggap Hizbullah yang didukung Iran sebagai organisasi teroris. Negara Zionis itu menyalahkan kelompok tersebut karena telah menembakkan roket ke wilayah Israel dan juga aksi provokasi lainnya.

Tel Aviv telah melancarkan dua perang melawan Hizbullah, dengan konflik terakhir di tahun 2006 yang menyebabkan seribu warga sipil tewas di Lebanon selama satu bulan pertempuran.

Konvoi Hizbullah di Suriah juga sering menjadi sasaran serangan udara oleh pesawat tempur Israel dalam beberapa tahun terakhir.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4338 seconds (0.1#10.140)