AS Catut Indonesia soal Yerusalem, Menlu Retno Kesal

Kamis, 07 Desember 2017 - 15:04 WIB
AS Catut Indonesia soal Yerusalem, Menlu Retno Kesal
AS Catut Indonesia soal Yerusalem, Menlu Retno Kesal
A A A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi membantah Amerika Serikat (AS) yang mengklaim telah berkonsultasi dengan Indonesia soal status Yerusalem menjadi Ibu Kota Israel. Menlu Retno kesal dengan klaim yang dibuat Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph Donovan dalam pernyataan di website Kedutaan Amerika.

Seperti diberitakan sebelumnya, dubes Donovan dalam sebuah pernyataan menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan konsultasi dengan semua pihak, termasuk Indonesia, sebelum akhirnya Presiden AS Donald Trump membuat keputusan untuk mengakui Yerusalem menjadi Ibu Kota Israel.

Retno mempertanyakan maksud dari pernyataan diplomat Amerika itu. Menurutnya, memang ada komunikasi antara dirinya dengan Donovan, juga dengan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson. Hanya saja, komunikasi itu justru menegaskan posisi Indonesia untuk mendesak AS membatalkan keputusannya untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Yahudi itu.

Baca Juga: Polemik Yerusalem Ibu Kota Israel, Ini Pernyataan Dubes AS untuk RI

”Saya baca ada berita di salah satu media online bahwa dubes AS sudah konsultasi dengan Indonesia. Saya tegaskan konsultasi ini maksudnya apa?," tanya diplomat top Indonesia ini, Kamis (7/12/2017).

”Bahwasanya bertemu iya, karena saya panggil, dan yang saya sampaikan adalah posisi Indonesia. Dubes juga saat itu sudah dapat instruksi seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa belum ada keputusan final,” ujarnya.

Menlu Retno melanjutkan, dia kemarin kembali melakukan komunikasi dengan Donovan untuk menayakan hal yang sama mengenai keputusan AS. Dia juga ingin berbicara langsung dengan Tillerson soal krisis Yerusalem ini.

”Kemarin saya telepon apakah betul ada kepastian itu. Dia mengatakan iya. Saya katakan, saya ingin bicara dengan Tillerson, lalu malamnya saya telepon Tillerson untuk sampaikan posisi Indonesia. Jadi kalau konsultasi, saya takut ini disalahpersepsikan,” ujarnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4560 seconds (0.1#10.140)