MA Kamboja Bubarkan Partai Oposisi, AS: Ini Sebuah Kemunduran

WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menyatakan keprihatinannya atas keputusan Mahkamah Agung (MA) Kamboja yang membubarkan partai oposisi utama, Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP). AS menyebutnya sebagai kemunduran terhadap demokrasi di Kamboja.

"AS mengungkapkan keprihatinan serius tentang langkah pembubaran pemerintah Kamboja terhadap partai oposisi utama, CNRP, berdasarkan tuduhan politis bahwa mereka ikut dalam sebuah persekongkolan untuk menggulingkan pemerintah," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan yang diterima Sindonews pada Jumat (17/11).

"Hal ini menjadi semakin nyata bagi dunia, bahwa pembatasan pemerintah Kamboja terhadap masyarakat sipil, penindasan pers, dan pelarangan lebih dari 100 pemimpin oposisi dari kegiatan politik telah secara signifikan membuat demokrasi Kamboja mengalami kemunduran, dan menempatkan pertumbuhan ekonominya, dan posisi internasional yang berisiko," sambungnya.

Gedung Putih mengatakan, AS akan mengambil langkah konkrit untuk menanggapi hal tersebut. Salah satunya adalah AS akan meghentikan dukungan terhadap Komite Pemilu Nasional Kamboja, dan pemerintah Kamboja dalam pemilihan nasional 2018 yang akan datang.

"Pada saat ini pemilihan tahun depan tidak akan sah, bebas, atau adil. Pemerintah Kamboja masih memiliki waktu untuk membalikkan keadaan," ungkapnya.

"Kami meminta Kamboja untuk membatalkan tindakannya terhadap CNRP, melepaskan pemimpin CNRP yang dipenjara, Kem Sokha, dan mengizinkan partai oposisi, masyarakat sipil, dan media untuk melakukan kegiatan mereka yang sah," tukasnya.