Situasi Zimbabwe Memanas, Staf Diplomatik AS Dirumahkan

Rabu, 15 November 2017 - 09:11 WIB
Situasi Zimbabwe Memanas, Staf Diplomatik AS Dirumahkan
Situasi Zimbabwe Memanas, Staf Diplomatik AS Dirumahkan
A A A
HARARE - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Zimbabwe telah menginstruksikan semua karyawan untuk tetap tinggal di rumah. Hal ini dipicu oleh ketidakpastian politik yang sedang berlangsung.

"Warga AS di Zimbabwe diminta untuk berlindung di tempat sampai pemberitahuan lebih lanjut," begitu bunyi pernyataan di situs Kedubes AS di tengah spekulasi tentang sebuah kudeta.

Ditambahkan dalam pernyataan itu bahwa Kedubes AS akan ditutup untuk umum pada hari ini, Rabu (15/11/2017), seperti dilansir dari Reuters.

Prajurit ditempatkan di seluruh ibukota Zimbabwe Harare dan menyita lembaga penyiaran negara setelah Presiden Robert Mugabe dari partai yang berkuasa ZANU-PF menuduh kepala militer melakukan pengkhianatan.

Baca Juga: Rumor Kudeta Merebak, Panglima Militer Zimbabwe Dicap Pengkhianat
Tentara Zimbabwe Rebut Lembaga Penyiaran Negara di Tengah Rumor Kudeta

Krisis politik di negara di Afrika ini sedang memanas setelah Presiden Robert Mugabe memecat Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa. Tindakan presiden itu tidak bisa diterima panglima militer setempat Jenderal Constantine Chiwenga.

Baca Juga: Presiden Zimbabwe Robert Mugabe Pecat Wakilnya

Mnangagwa secara luas didukung oleh tentara dan pernah dipandang sebagai calon penerus presiden.

Pemecatannya sebagai wakil presiden membuka jalan bagi istri Mugabe, Grace Mugabe, untuk ditunjuk sebagai wakil presiden pada konferensi khusus partai yang berkuasa, Zanu PF, pada bulan Desember.

Panglima Chiwenga, mengatakan bahwa dia akan melakukan intervensi dengan menuduh tindakan Mugabe telah menjatuhkan negara tersebut ke dalam krisis. Ancaman ini memicu sayap pemuda partai yang berkuasa - Zanu PF - secara terbuka menuduh kepala militer tersebut menggerogoti konstitusi.

Ini adalah pertama kalinya militer Zimbabwe secara langsung mengkritik pertikaian di tubuh Zanu PF dan menandai perpecahan antara Mugabe dengan sebuah institusi yang menjadi pilar utama kekuasaannya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3171 seconds (0.1#10.140)