Rusia Cs Boikot Pertemuan DK PBB Soal Venezuela

Selasa, 14 November 2017 - 10:04 WIB
Rusia Cs Boikot Pertemuan DK PBB Soal Venezuela
Rusia Cs Boikot Pertemuan DK PBB Soal Venezuela
A A A
NEW YORK - Rusia, China, Mesir dan Bolivia memboikot sebuah pertemuan informal Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengenai Venezuela yang diselenggarakan oleh Amerika Serikat (AS). Keempatnya kompak mengatakan bahwa anggota badan tersebut seharusnya tidak terlibat dalam situasi tersebut.

"Masalahnya adalah tentang mencampuri urusan domestik dalam negeri Venezuela," ujar Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (14/11/2017).

Ia menambahkan bahwa dirinya berharap negara tersebut dapat menyelesaikan permasalahannya dengan damai tanpa adanya campur tangan eksternal.

Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengatakan pada pertemuan tersebut: "Kenyataan bahwa pemerintah Venezuela akan terus berusaha untuk membuat orang-orang tidak menghadiri sebuah pertemuan adalah sebuah kesalahan. Dan itu sangat disayangkan."

Venezuela menderita krisis ekonomi yang dahsyat dan pemerintahan Presiden Nicolas Maduro telah mengekang kelompok oposisi, memenjarakan atau menghalangi banyak pemimpin dan aktivis yang berbeda pendapat.

Puluhan orang tewas dalam kekerasan sejak oposisi memulai gelombang protes yang terus berlanjut di bulan April. Dihadang dengan peluru karet, meriam air dan gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan Garda Nasional, para pemrotes mengatakan bahwa krisis tersebut menuntut pemilihan presiden dipercepat dimana mereka yakin Maduro akan kalah.

Popularitas Maduro telah terjun bebas dengan inflasi tiga digit dan kekurangan makanan serta obat-obatan akut.

"Kami mendapat tekanan dari mitra regional untuk tidak mengadakan pertemuan ini," kata Haley.

"Tujuan ini bukan untuk menurunkan siapa pun. Ini bukan untuk mempermalukan suatu daerah. Ini hanya untuk mengangkat wilayah ini," jelas Haley.

Wakil Duta Besar Uruguay untuk PBB, Luis Bermudez menghadiri pertemuan itu. Namun, negaranya tidak percaya bahwa situasi di Venezuela merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional.

"Pertemuan tersebut merupakan tindakan bermusuhan dan jelas campur tangan Amerika Serikat yang merongrong prinsip kedaulatan negara anggota PBB," kata Duta Besar Venezuela untuk PBB Rafael Dario Ramirez.

"Kami mengutuk tindakan manipulasi politik ini," cetus Ramirez yang diapit oleh Nebenzia, Wakil Duta Besar China Wu Haitao dan Duta Besar Bolivia untuk PBB Sacha Sergio Llorentty Soliz.

Menteri luar negeri Uni Eropa (UE) menyetujui sanksi ekonomi, termasuk embargo senjata, terhadap Venezuela pada hari Senin. Pihak UE mengatakan pemilu bulan lalu dirusak oleh kecurangan yang dilaporkan telah memperdalam krisis negara tersebut.

AS juga telah memberlakukan sanksi yang ditargetkan atas pejabat tinggi Venezuela.

Dewan Keamanan PBB juga bertemu di balik pintu tertutup pada bulan Mei, atas permintaan Washington, untuk membahas krisis di Venezuela.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3266 seconds (0.1#10.140)