Bloomberg: AS Diam-diam Tingkatkan Pasokan Senjata ke Israel
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) diduga meningkatkan pengiriman senjata ke Israel tanpa membuat pengumuman publik mengenai tindakan tersebut. Bagitu laporan yang diturunkan oleh Bloomberg.
Outlet media tersebut mengklaim bahwa pengiriman peluru artileri, yang seharusnya masuk dalam daftar keinginan Israel, terus berlanjut meskipun ada protes dari puluhan organisasi bantuan.
AS selama beberapa dekade telah menjadi sekutu terdekat Israel dan pemasok senjata utama. Menyusul serangan mendadak Hamas terhadap negara tersebut pada tanggal 7 Oktober, Washington dengan cepat datang menyelamatkan Israel dengan menyediakan rudal pertahanan udara Iron Dome dan bom pintar.
Mengutip daftar internal Departemen Pertahanan tertanggal akhir Oktober, Bloomberg pada hari Rabu melaporkan bahwa Pentagon telah menghabiskan persediaannya di dalam negeri dan di Eropa untuk melengkapi Israel dengan 36.000 butir amunisi meriam 30mm dan sekitar 2.000 rudal Hellfire Laser Guided untuk helikopter serang Apache AH-64. Daftar tersebut juga mencakup 57.000 peluru artileri Peledak Tinggi 155 mm, mortir, senapan, dan perangkat penglihatan malam, serta barang-barang lainnya.
Israel dilaporkan juga meminta 200 drone serang Switchblade 600 yang mampu menembus lapis baja, yang tidak dimiliki militer AS dalam inventarisnya seperti dikutip dari RT, Kamis (16/11/2023).
Ketika dimintai komentar, Departemen Pertahanan AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka memanfaatkan beberapa cara – mulai dari stok internal hingga saluran industri AS – untuk memastikan Israel memiliki sarana untuk mempertahankan diri.
Para pejabat AS menambahkan bahwa bantuan keamanan ini terus berdatangan hampir setiap hari.
Pengiriman yang dilaporkan tampaknya terus berlanjut meskipun pemerintahan Biden secara terbuka meminta Israel untuk menahan diri dan menghindari korban sipil selama operasi yang sedang berlangsung melawan Hamas di Gaza.
Pada hari Senin, tiga puluh kelompok bantuan mengirimkan surat kepada Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, mendesaknya untuk menghentikan pengiriman peluru kaliber 155 mm. Mereka berpendapat bahwa, karena Gaza adalah salah satu tempat berpenduduk terpadat di dunia, peluru artileri 155 mm tidak pandang bulu.
Pada hari Selasa, Dewan Perwakilan Rakyat AS menyetujui rancangan undang-undang yang diusulkan oleh Ketua Mike Johnson pada akhir pekan untuk menghindari penutupan pemerintah pada hari Jumat ini.
Bantuan untuk Ukraina dan Israel jelas tidak ada dalam undang-undang sementara, yang bertujuan untuk mengamankan pendanaan bagi lembaga-lembaga pemerintah AS hingga pertengahan Januari dan awal Februari.
Pemerintahan Biden awalnya bulan lalu meminta Kongres untuk menyetujui paket bantuan besar-besaran senilai USD106 miliar untuk Ukraina dan Israel. Namun, Partai Republik menentang rencana tersebut, sehingga menyebabkan kebuntuan politik.
Outlet media tersebut mengklaim bahwa pengiriman peluru artileri, yang seharusnya masuk dalam daftar keinginan Israel, terus berlanjut meskipun ada protes dari puluhan organisasi bantuan.
AS selama beberapa dekade telah menjadi sekutu terdekat Israel dan pemasok senjata utama. Menyusul serangan mendadak Hamas terhadap negara tersebut pada tanggal 7 Oktober, Washington dengan cepat datang menyelamatkan Israel dengan menyediakan rudal pertahanan udara Iron Dome dan bom pintar.
Mengutip daftar internal Departemen Pertahanan tertanggal akhir Oktober, Bloomberg pada hari Rabu melaporkan bahwa Pentagon telah menghabiskan persediaannya di dalam negeri dan di Eropa untuk melengkapi Israel dengan 36.000 butir amunisi meriam 30mm dan sekitar 2.000 rudal Hellfire Laser Guided untuk helikopter serang Apache AH-64. Daftar tersebut juga mencakup 57.000 peluru artileri Peledak Tinggi 155 mm, mortir, senapan, dan perangkat penglihatan malam, serta barang-barang lainnya.
Israel dilaporkan juga meminta 200 drone serang Switchblade 600 yang mampu menembus lapis baja, yang tidak dimiliki militer AS dalam inventarisnya seperti dikutip dari RT, Kamis (16/11/2023).
Ketika dimintai komentar, Departemen Pertahanan AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka memanfaatkan beberapa cara – mulai dari stok internal hingga saluran industri AS – untuk memastikan Israel memiliki sarana untuk mempertahankan diri.
Para pejabat AS menambahkan bahwa bantuan keamanan ini terus berdatangan hampir setiap hari.
Pengiriman yang dilaporkan tampaknya terus berlanjut meskipun pemerintahan Biden secara terbuka meminta Israel untuk menahan diri dan menghindari korban sipil selama operasi yang sedang berlangsung melawan Hamas di Gaza.
Pada hari Senin, tiga puluh kelompok bantuan mengirimkan surat kepada Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, mendesaknya untuk menghentikan pengiriman peluru kaliber 155 mm. Mereka berpendapat bahwa, karena Gaza adalah salah satu tempat berpenduduk terpadat di dunia, peluru artileri 155 mm tidak pandang bulu.
Pada hari Selasa, Dewan Perwakilan Rakyat AS menyetujui rancangan undang-undang yang diusulkan oleh Ketua Mike Johnson pada akhir pekan untuk menghindari penutupan pemerintah pada hari Jumat ini.
Bantuan untuk Ukraina dan Israel jelas tidak ada dalam undang-undang sementara, yang bertujuan untuk mengamankan pendanaan bagi lembaga-lembaga pemerintah AS hingga pertengahan Januari dan awal Februari.
Pemerintahan Biden awalnya bulan lalu meminta Kongres untuk menyetujui paket bantuan besar-besaran senilai USD106 miliar untuk Ukraina dan Israel. Namun, Partai Republik menentang rencana tersebut, sehingga menyebabkan kebuntuan politik.
(ian)