BRICS Pro-Israel atau Palestina? Ini Penjelasannya

Selasa, 14 November 2023 - 12:30 WIB
loading...
BRICS Pro-Israel atau...
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, Presiden China Xi Jinping, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Perdana Menteri India Narendra Modi dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berpose untuk foto keluarga BRICS pada KTT BRICS 2023 di Sandton
A A A
MOSKOW - BRICS merupakan kelompok ekonomi dunia yang berisikan sejumlah negara. Awalnya, mereka hanya memiliki anggota seperti Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Beberapa waktu lalu, muncul sejumlah negara lain yang bakal bergabung dengan BRICS. Di antaranya seperti Argentina, Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab, Mesir, hingga Ethiopia.

Pada perkembangannya, BRICS mulai dianggap sebagai tandingan ekonomi negara-negara Barat. Statusnya ini juga membuat mereka mendapat perhatian lebih terhadap sikap yang diambil atas masalah atau konflik yang terjadi di dunia, misalnya seperti Israel-Palestina.

Terkait konflik antara Israel dan Palestina, pihak manakah yang lebih didukung BRICS ini?

BRICS Mendukung Israel atau Palestina?


Kendati tidak memiliki hubungan secara langsung, sikap BRICS terhadap konflik Palestina-Israel juga membuat orang-orang penasaran. Mereka ingin tahu ke arah manakah dukungan BRICS tertuju.

Sepanjang ini, BRICS memang memiliki riwayat dukungan terhadap Palestina. Namun, sikap dukungannya ini lebih condong ke arah perdamaian melalui perundingan. Beberapa kali, mereka sempat membawa isu kenegaraan Palestina ke panggung internasional

Mengutip Al Jazeera, Selasa (14/11/2023), KTT BRICS Johannesburg beberapa waktu lalu juga memunculkan salah satu keputusan terkait masalah Palestina-Israel.

Pada agenda tersebut, muncul deklarasi yang menyerukan perundingan langsung antara Israel dan Palestina.

Perundingan tersebut nantinya didasarkan pada hukum internasional dan Inisiatif Perdamaian Arab yang mengarah kepada Solusi Dua Negara. Nantinya, langkah tersebut diharapkan bisa menuju pada pembentukan negara Palestina yang berdaulat, mandiri, dan aman.

Terlepas dari deklarasi tersebut, anggota-anggota BRICS juga memiliki sikapnya sendiri. Misalnya seperti Afrika Selatan yang terus menekankan dukungan terhadap pembebasan Palestina, hingga kemitraan strategis yang dijalankan China bersama Palestina.

Sementara di sisi lain, Israel juga memiliki hubungan tersendiri dalam beberapa sektor dengan sejumlah anggota BRICS. Misalnya, seperti India hingga China.

Lebih jauh, dukungan BRICS terhadap Palestina kini masih bersifat retoris. Para anggotanya pun belum mengumumkan pengiriman bantuan apa pun secara gamblang, termasuk militer.

Satu langkah pasti yang mereka ingin lakukan adalah membawa Palestina dan Israel menuju perundingan. Nantinya, mereka akan berusaha untuk merealisasikan upaya perdamaian, khususnya melalui Solusi Dua Negara.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1328 seconds (0.1#10.140)