Ambil Alih Barcelona, Spanyol Dicap Lakukan 'Kudeta' di Catalonia

Minggu, 22 Oktober 2017 - 02:40 WIB
Ambil Alih Barcelona, Spanyol Dicap Lakukan Kudeta di Catalonia
Ambil Alih Barcelona, Spanyol Dicap Lakukan 'Kudeta' di Catalonia
A A A
MADRID - Perdana Menteri (PM) Spanyol Mariano Rajoy mengambil alih pemerintahan otonomi Catalonia yang beribu kota di Barcelona. Parlemen Catalonia menganggap tindakan itu sebagai “kudeta”.

Keputusan PM Rajoy pada hari Sabtu itu berdampak pada pemilu baru untuk pembentukan pemeritahan di Catalonia. “Ini adalah sebuah ‘kudeta’ dan serangan terhadap demokrasi,” kata ketua parlemen Catalonia Carme Forcadell.

”Perdana Menteri Rajoy ingin parlemen Catalonia berhenti menjadi parlemen yang demokratis, dan kami tidak akan mengizinkan hal ini terjadi,” ujar Forcadell dalam pidato di televisi yang dilansir Reuters, Minggu (22/10/2017).

”Inilah mengapa kami ingin mengirim pesan solidaritas dan harapan kepada negara ini. Kami berkomitmen hari ini, setelah serangan paling serius terhadap institusi Catalan sejak dipulihkan, untuk mempertahankan kedaulatan parlemen Catalonia,” lanjut dia.

Pengambilalihan atau transfer kekuasaan Catalonia kepada Spanyol ini memicu ribuan orang turun ke jalan-jalan di Barcelona untuk protes.

Sebelumnya, PM Rajoy mengatakan bahwa pemerintahnya ingin membubarkan parlemen Catalan dan menyerukan pemilu dini untuk memulihkan ketertiban di wilayah tersebut. Dia juga mengatakan bahwa kekuasaan pemerintah Catalan akan dipindahkan sementara ke Madrid.

Forcadell dengan kasar mengkritik keputusan PM Rajoy karena meminta Pasal 155 Konstitusi Spanyol, yang memungkinkan Madrid untuk campur tangan dan menerapkan peraturan langsung pada salah satu dari tujuh belas wilayah otonom Spanyol.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3516 seconds (0.1#10.140)