Tersangka Penembakan di Maryland dan Delaware Tertangkap

WASHINGTON - Seorang pria yang diduga menembak mati tiga orang dan melukai tiga lainnya di negara bagian Maryland dan Delaware AS telah tertangkap. Radee Labeeb Prince ditangkap di Delaware setelah dilakukan perburuan oleh polisi setempat.

Baca Juga: BREAKING: Taman Bisnis Maryland AS Diberondong Tembakan

Penembakan tersebut dimulai pada hari Rabu pagi di sebuah pusat di dekat kota Baltimore. Prince bekerja sebagai operator mesin di firma tersebut. Polisi mengatakan bahwa dia kemudian pergi ke Delaware dan menembak seorang pria di sebuah dealer mobil bekas.



Penembakan tersebut memicu pemburuan besar-besaran di daerah tersebut, dengan dua helikopter dikerahkan.

Sekolah-sekolah setempat dan kumpulan House of Card Netflix, yang berjarak sekitar satu mil jauhnya, ditempatkan pada keadaan di blokade saat polisi melakukan pencarian di daerah tersebut.

Tiga orang tewas dalam penembakan di Emmorton Business Park dekat Baltimore.

"Dua korban lainnya mengalami luka kritis dan berada di rumah sakit dengan luka tembak di kepala," kata Gubernur Maryland Larry Hogan seperti dikutip dari BBC, Kamis (19/10/2017).

Sementara itu juru bicara kantor lapangan FBI Baltimore, Dave Fitz mengatakan, penyidik menganggap penembakan itu sebagai insiden kekerasan di tempat kerja.

Prince juga diduga menembak orang keenam, lebih dari 50 mil jauhnya, di tempat bisnis mobil bekas di Wilmington, Delaware, kata polisi kepada NBC Philadelphia.

Seorang pria di dealer mobil ditembak tiga kali, laporan jaringan berita NBC, dan telah dikirim ke rumah sakit.

Sheriff Harford County Jeffrey Gahler mengatakan kelima korban di Maryland adalah karyawan bisnis Edgewood, Advanced Granite Solutions, namun tidak ada korban yang diidentifikasi.

"Ini tampaknya merupakan serangan yang ditargetkan, terbatas pada bisnis itu," kata sheriff, menambahkan bahwa korban tampaknya ditembak dengan pistol.

Pemilik Advanced Granite Solutions Barak Caba mengatakan bahwa tersangka telah bekerja dengan perusahaan tersebut selama empat bulan.

Tidak jelas apakah dia masih bekerja di sana pada saat penembakan terjadi.