Pulau Ide Aneh Kim Jong-un Ini Rumah Aset Tempur Sekaligus Area Wisata

Kamis, 19 Oktober 2017 - 05:56 WIB
Pulau Ide Aneh Kim Jong-un Ini Rumah Aset Tempur Sekaligus Area Wisata
Pulau Ide Aneh Kim Jong-un Ini Rumah Aset Tempur Sekaligus Area Wisata
A A A
PYONGYANG - Sebuah pulau kecil di lepas pantai Korea Utara (Korut) sedang ramai diperbincangkan para pakar pertahanan. Pulau Wonsan dan sekitarnya dianggap sebagai ide aneh pemimpin Korut Kim Jong-un, karena jadi rumah aset tempur sekaligus dijadikan area wisata.

Wonsan adalah tempat rezim Kim Jong-un telah menguji banyak misilnya. Pulau di dekatnya juga digunakan sebagai praktik pembidikan target untuk menampilkan seberapa kuat senjata artileri Pyongyang. Latihan tembak artileri di kawasan itu pernah berlangsung April lalu.

Mengutip laporan Reuters, pusat kawasan Wonsan dikelilingi oleh puluhan penempatan senjata anti-pesawat terbang dan artileri. Tapi, kawasan itu juga merupakan tempat bagi beberapa pantai terbaik di Semenanjung Korea.

Tempat wisata dan berbagai situs militer Korut semuanya berada di kawasan berpenduduk sekitar 360.000 ribu jiwa tersebut. Di kawasan itu terdapat pantai pribadi, kapal pesiar mewah dan stasiun kereta pribadi untuk Kim dan keluarganya.

Dr Malcolm Davis, seorang analis senior dalam strategi dan kemampuan pertahanan di Australian Strategic Policy Institute, ide seperti itu merupakan gagasan aneh karena menggabungkan kepentingan militer dan pariwisata.

Menurut Davis, Korea Utara mungkin ingin menarik wisatawan internasional sebagai bagian dari kesempatan lain mengumpulkan data intelijen. Kim, lanjut dia, juga menggunakan kota kawasan itu sebagai “usaha pemintalan uang”.

”Ada juga potensi untuk mengeksploitasi turis tapi saya tidak melihat bagaimana wisatawan ingin pergi ke mana-mana di dekat sana, terutama setelah kematian mahasiswa Amerika (Otto Warmbier)," katanya.

”Tidak ada turis yang waras yang ingin pergi ke Korea Utara,” ujar Davis, yang dilansir Kamis (19/10/2017).

Warmbier, seorang mahasiswa AS yang mengunjungi Korut pada tahun 2016. Dia dijatuhi hukuman 15 tahun penjara dan kerja paksa atas tuduhan berusaha mencuri poster propaganda Korut dari tempat dia dari hotelnya, tempat dia menginap.

Saat menjalani hukumam kerja paksa, pria 22 tahun itu mengalami cedera neurologis parah dan jatuh koma. Melalui upaya diplomatik, AS membebaskannya setelah 17 bulan menjalami hukuman. Warmbier diterbangkan kembali ke AS pada bulan Juli namun meninggal enam hari kemudian di rumah sakit.

Davis juga mengatakan bahwa dia terkejut bahwa ide Kim menginginkan turis internasional mendekti kompleks area liburannya. Menurutnya, pembangunan kembali kawasan tersebut masih dalam tahap awal dan diperkirakan banyak proyek yang diusulkan akan tetap kosong.

Pulau kecil di lepas pantai Korea Utara itu telah digunakan untuk latihan penembakan target militer, terutama sejak Kim Jong-un mengancam akan menyerang pantai Barat AS.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5077 seconds (0.1#10.140)