Pemimpin Catalan Didesak untuk Proklamirkan Kemerdekaan Penuh

Sabtu, 14 Oktober 2017 - 00:38 WIB
Pemimpin Catalan Didesak untuk Proklamirkan Kemerdekaan Penuh
Pemimpin Catalan Didesak untuk Proklamirkan Kemerdekaan Penuh
A A A
BARCELONA - Pemimpin Catalan, Carles Puigdemont, mendapat tekanan dari salah satu sekutu utamanya untuk menyatakan kemerdekaan penuh. Puigdemont diminta untuk mengabaikan ancaman pencabutan otonomi dari pemerintah Spanyol.

Puigdemont membuat deklarasi simbolis kemerdekaan pada Selasa malam, hanya untuk menangguhkannya beberapa detik kemudian dan meminta perundingan dengan Madrid.

Baca Juga: Pemimpin Catalonia Deklarasikan Kemerdekaan Atas Spanyol

Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy telah memberikannya waktu sampai Senin untuk mengklarifikasi posisinya. Rajoy juga memberikan waktu hingga hari Kamis untuk mengubah pikirannya jika dia bersikeras untuk berpisah, mengancam untuk mencabut otonomi Catalonia jika dia memilih kemerdekaan.

Baca Juga: Rajoy Ultimatum Pemimpin Catalonia, Beri Waktu 8 Hari Batalkan Kemerdekaan

Tapi kelompok politik kiri jauh Catalan, CUP, meminta Puigdemont untuk membuat deklarasi independen mengenai kemerdekaan yang bertentangan dengan tenggat waktu.

"Jika (pemerintah Madrid pusat) ingin terus mengancam dan membungkam kita, mereka harus melakukannya ke Republik yang telah diklaim," kata partai tersebut seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (14/10/2017).

CUP hanya memiliki 10 kursi di parlemen Catalonia yang memiliki 135 kursi. Tapi pemerintah minoritas Puigdemont bergantung pada dukungannya untuk mendorong legislasi dan tidak dapat memenangkan suara mayoritas di parlemen daerah tanpa dukungannya.

Pertarungan wilayah kaya tersebut untuk melepaskan diri setelah referendum telah membuat Spanyol terjerumus ke dalam krisis politik terburuk sejak sebuah usaha kudeta militer pada tahun 1981. Referendum juga dapat merugikan target pertumbuhan ekonomi untuk tahun depan.

"Jika tidak ada solusi cepat untuk masalah ini, kita harus dipaksa untuk menurunkan ekspektasi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2018," kata Wakil Perdana Menteri Spanyol Soraya Sainz de Santamaria.

Sumber yang dekat dengan pemerintah Catalan mengatakan Puigdemont dan timnya sedang mengerjakan sebuah jawaban untuk Rajoy meskipun mereka menolak untuk mengatakan garis mana yang akan dia ambil.

Pernyataan CUP menyuarakan posisi yang diungkapkan oleh kelompok sipil pro-kemerdekaan Asamblea Nacional Catalana pada Kamis malam. "Mengingat posisi negatif Spanyol terhadap dialog, kami meminta parlemen daerah untuk mengangkat penangguhan tersebut menjadi deklarasi kemerdekaan," bunyi pernyataan yang dikeluarkan kelompok tersebut.

Namun pemimpin partai Puigdemont, Artur Mas, yang menjabat sebagai presiden wilayah tersebut sampai tahun 2016 dan masih diyakini mempengaruhi keputusan penting, mengatakan bahwa menyatakan kemerdekaan bukanlah satu-satunya jalan ke depan.

"Jika sebuah negara menyatakan dirinya independen dan tidak dapat bertindak seperti itu, ini adalah kemerdekaan yang hanya merupakan estetika," katanya kepada televisi televisi Catalan3.

"Faktor eksternal harus diperhitungkan dalam keputusan yang akan dibuat mulai sekarang," katanya.

Uni Eropa, Amerika Serikat dan sebagian besar kekuatan dunia lainnya telah memperjelas sikapnya bahwa mereka ingin Catalonia tetap berada di dalam Spanyol.

"Jika kita membiarkan Catalonia - dan itu bukan urusan kita - untuk memisahkan diri, orang lain akan melakukan hal yang sama. Saya tidak menginginkan itu," kata Jean Claude Juncker dalam sebuah pidato di Universitas Luxembourg.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3211 seconds (0.1#10.140)