Militer Myanmar Luncurkan Penyelidikan Internal

Sabtu, 14 Oktober 2017 - 00:01 WIB
Militer Myanmar Luncurkan Penyelidikan Internal
Militer Myanmar Luncurkan Penyelidikan Internal
A A A
NAYPYIDAW - Militer Myanmar telah melancarkan penyelidikan internal atas tindakan tentara di negara bagian Rakhine. Ratusan ribu Muslim Rohingya telah melarikan diri dalam beberapa pekan terakhir akibat aksi kekerasan militer Myanamar.

Sebelumnya sebuah penyelidikan internal terhadap dugaan kekerasan militer di Rakhine dianggap hanya untuk menutup-nutupi setelah menyatakan tidak menemukan kesalahan.

Sejak akhir Agustus, sejumlah tudukan mengerikan muncul dari pengungsi Rohingya di Bangladesh, termasuk tuduhan anak-anak dipenggal kepalanya dan orang-orang dibakar oleh tentara Myanmar.

Sekarang, pimpinan militer telah mengumumkan sebuah komite yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Aye Win telah memulai penyelidikan atas perilaku tentara di Rakhine. Tentara dikirim ke Rakhine setelah gerilyawan Rohingya menyerang sebuah pos keamanan.

Sebuah pernyataan oleh Jenderal Senior Min Aung Hlaing mengatakan panel tersebut akan memeriksa militer.

"Apakah mereka mengikuti kode etik militer? Apakah mereka benar-benar mengikuti perintah selama operasi? Setelah itu panel akan merilis informasi lengkap," kata Aung Hlaing seperti dikutip dari Independent, Jumat (13/10/2017).

Pengumuman tersebut diumumkan tepat sebelum Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dijadwalkan mendengar pernyataan mantan Sekjen PBB Kofi Annan tentang situasi Rohingya. Sanksi dari masyarakat internasional juga diyakini sudah dekat.

Tim investigasi PBB sebelumnya terhadap dugaan kesalahan militer lainnya di Myanmar telah ditolak masuk ke negara tersebut. Selain itu, wartawan dilarang memasuki wilayah yang paling parah terkena dampak dari negara bagian Rakhine tanpa perwakilan dari pemerintah.

Pemerintah Myanmar menyebut bahwa apa yang dilakukan oleh militernya adalah tindakan yang sah dan mengacu pada minoritas Rohingya sebagai 'orang Bengali', yang menyimpulkan bahwa mereka adalah imigran gelap dari Bangladesh.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3129 seconds (0.1#10.140)