Misteri Gempa, 'Hilangnya' Pejabat Rudal dan Prediksi Tes Nuklir Korut

Jum'at, 13 Oktober 2017 - 11:13 WIB
Misteri Gempa, Hilangnya Pejabat Rudal dan Prediksi Tes Nuklir Korut
Misteri Gempa, 'Hilangnya' Pejabat Rudal dan Prediksi Tes Nuklir Korut
A A A
SEOUL - Gempa 2,9 magnitude terdeteksi di dekat situs uji coba senjata nuklir Korea Utara (Korut) pada hari Kamis waktu setempat. Guncangan ini sempat memicu spekulasi bahwa rezim Kim Jong-un menguji coba senjata nuklir lagi, namun otoritas terkait di Korea Selatan memastikan tes senjata itu tak terjadi.

Kendati demikian, ada kejanggalan terkait akitvitas di lingkaran rezim Kim Jong-un. Dua pejabat yang bertanggung jawab untuk program rudal dan nuklir Pyongyang “menghilang” atau absen dari dua acara penting Partai Buruh, partai komunis di Korea Utara.

Media Korea Selatan mengutip sumber peneliti yang didanai pemerintah menyebut, dua pejabat itu kemungkinan diberi tugas untuk mempersiapkan uji coba senjata nuklir atau pun tes rudal terbaru.

Gempa mini di Korea Utara terjadi di wilayah yang berjarak 23km sebelah timur laut Sungjibaegam, wilayah yang dekat dengan perbatasan China. Area itu dikenal sebagai situs uji coba nuklir.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) juga mengumumkan adanya getaran gempa di wilayah negeri komunis tersebut. ”Peristiwa ini terjadi di wilayah uji coba nuklir Korea Utara sebelumnya,” bunyi pengumuman USGS, yang dilansir Jumat (13/10/2017).

”Kejadian ini memiliki karakteristik seperti gempa, namun, pada saat ini kami tidak dapat meyakinkan atau mengonfirmasi sifatnya (alami atau buatan manusia) dari kejadian tersebut,” lanjut pengumuman USGS.

Meski belum jelas soal guncangan yang terjadi di Korea Utara, namun “menghilang”-nya dua pejabat rudal Pyongyang tetap memicu teka-teki. Terlebih, rezim Kim Jong-un sudah memberi sinyal akan meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) dalam waktu dekat.

Ri Man-gon, pengawas departemen pengembangan nuklir dan rudal, dan Kim Rak-gyom, kepala pasukan roket strategis, terlihat absen pada demonstrasi massa hari Sabtu di Pyongyang dan perayaan Partai Buruh Korea pada Selasa lalu.

Surat kabar Korea Selatan, Chosun Ilbo, mengutip seorang anggota organisasi peneliti yang didanai pemerintah Seoul mengatakan, para pejabat itu kemungkinan sedang diberi “tugas khusus”. ”Kemungkinan besar mereka absen karena diberi tugas penting,” kata sumber yang dikutip media Seoul tersebut.

Ri dan Kim Rak-gyom selalu hadir di acara publik sebelumnya. Mereka merupakan pejabat andalan Kim Jong-un dalam pengembangan senjata Pyongyang.

Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho sebelumnya menuduh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah “menyalakan sumbu perang” dengan kata-katanya. ”Kami perlu menyelesaikan skor akhir, hanya dengan hujan api, bukan kata-kata,” katanya kepada kantor berita Rusia, TASS.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3599 seconds (0.1#10.140)