Jepang Siap Tingkatkan Program Pertukaran Warga Negara

Jum'at, 13 Oktober 2017 - 02:13 WIB
Jepang Siap Tingkatkan Program Pertukaran Warga Negara
Jepang Siap Tingkatkan Program Pertukaran Warga Negara
A A A
JAKARTA - Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kozo Honsei menyambut 10 pemimpin atau pengajar pesantren yang baru saja melakukan kunjungan ke Jepang. Ke-10 pemimpin atau pengajar pesantren ini adalah mereka yang ikut dalam program Kunjungan Pimpinan Pesantren ke Jepang.

Dalam sambutannya, Kozo berharap ke-10 orang tersebut dapat menikmati suasana Jepang, meskipun dia sadar saat ini cuaca di Jepang bertolak belakang dengan cuaca Indonesia. Selain itu, yang terpenting bagi Kozo adalah mereka dapat mengimplementasikan hasil kunjungan itu ke pesantren masing-masing.

"Bagaimana bapak ibu sekalian dapat mengimplementasikan pengalaman yang di dapat di Jepang ke pesantren masing-masing," kata Kozo pada Kamis malam seperti dalam rilis yang diterima Sindonews, Jumat (13/10/2017).

Dia lalu mengatakan, pemerintah Jepang siap meningkatkan program pertukaran warga. Kozo menyebut, program pertukaran semacam ini dapat meningkatkan hubungan kedua negara, khususnya dalam bidang people to people contac.

"Kami siap mengembangkan proram pertukaran antar warga kedua negara, agar hubungan keduanya semakin kuat. Semoga bapak ibu dapat berbagi pengalaman sewaktu yang di dapat di Jepang kepada komunitas sekolah dan masyarakat sekitar, sehingga bisa memberikan kontribusi bagi hubungan kedua negara," harapnya.

Hal senada juga diutarakan oleh Ketua PPIM UNI, Jamhari Makruf. Pria yang merupakan inisiator program Kunjungan Pimpinan Pesantren ke Jepang menuturkan hal terpenting dalam kunjungan itu adalah implementasi langsung kepada pesantren asal peserta program.

Jamhari berharap para peserta program mendapatkan inspirasi dari kunjungan tersebut untuk memajukan pesantren mereka. Dia mencotohkan salah satu yang bisa ditiru adalah disiplin, dan kebersihan di Jepang. Dia menyebut, kebersihan lingkungan pesantren di Indonesia masih cukup buruk.

Selain itu, dia juga menyebut kunjungan ini juga bisa menjadi ajang saling belajar bagi kedua warga negara. Warga Indonesia bisa mengenal dan belajar langsung berbagai hal dari warga Jepang. Sementara itu, warga Jepang bisa mengenal dan memahami Indonesia serta Islam.

"Ada manfaat bagi dua hal, yakni bagi Indonesia dan Islam. Bagi Indonesia, ini memberikan gambaran kepada warga kepada Jepang secara langsung bahwa Indonesia itu ramah, bisa tepat waktu, sopan, mudah bergaul. Lalu, kalian juga sekaligus juga menjadi diplomat bagi Islam, menyampaikan Islam sesungguhnya itu seperti apa," ungkapnya.

Ke-10 peserta program itu sendiri berada di Jepang setidaknya selama 9 hari, yakni dari tanggal 3 hingga 12 Oktober. Mereka tiba di Jakarta pada Kamis sore, dan rencananya akan kembali ke pesantren masing-masing pada hari ini.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4173 seconds (0.1#10.140)