Korut: AS yang Mulai 'Perang', Bukan Kami

Kamis, 12 Oktober 2017 - 23:57 WIB
Korut: AS yang Mulai Perang, Bukan Kami
Korut: AS yang Mulai 'Perang', Bukan Kami
A A A
PYONGYANG - Menteri Luar Negeri Korea Utara (Korut), Ri Yong-ho menyatakan, Amerika Serikat (AS) adalah pihak yang telah menyulut ketegangan di Semenanjung Korea, dan bukan Korut. Dia kemudian menegaskan, pihaknya tidak akan menghentikan program nuklir mereka.

Yong-ho menuturkan, program nuklir mereka bukanlah "barang" yang bisa dijadikan alat negosiasi. Menurutnya, jika ingin ada upaya damai, maka hal yang pertama yang harus dilakukan adalah AS menghentikan tindakan provokatif mereka.

"Presiden AS Donald Trump, yang telah dengan bersemangat melakukan penghinaan pribadi terhadap pemimpin Korut Kim Jong-un dan mengancam aksi militer pada banyak kesempatan, adalah orang yang 'menyalakan sekering perang'," kata Yong-ho.

"Oleh karena itu, persenjataan nuklir yang kami miliki adalah sesuatu yang dapat menjamin perdamaian dan keamanan di wilayah ini dan hak bangsa Korea untuk eksis dan berkembang," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Kamis (12/10).

Diplomat senior Korut itu kemudian menyebut kebijakan AS sangat aneh. Dia mengatakan, pada satu sisi AS menjatuhkan sanksi pada Korut dan Rusia. Tapi, di sisi lain, AS mendesak Rusia untuk bergabung dengan mereka dalam menjatuhkan sanksi pada Korut.

Sementara itu, mengenai hubungan dengan Korea Selatan (Korsel), Yong-ho menuturkan, selama Korsel mengikuti langkah AS, maka perdamaian akan sulit tercapai.

"Ada kemungkinan untuk melakukan dialog langsung dengan Seoul. Tapi, hanya jika Korsel mulai menerapkan kebijakannya sendiri, bukan secara membabi buta mengikuti AS. Selama Korsel menggunakan sanksi dan tekanan terhadap kami dan mengikuti kebijakan AS, kami tidak melihat prospek untuk memperbaiki hubungan antar-Korea," tukasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3743 seconds (0.1#10.140)