ISIS Nilai Sandera Layak Diperkosa atau Tidak dari Payudaranya

Kamis, 12 Oktober 2017 - 16:14 WIB
ISIS Nilai Sandera Layak Diperkosa atau Tidak dari Payudaranya
ISIS Nilai Sandera Layak Diperkosa atau Tidak dari Payudaranya
A A A
LONDON - Para wanita Yazidi Irak yang diculik dan dijadikan budak seks oleh kelompok ISIS memberikan kesaksian tentang kebrutalan kelompok itu. Menurut mereka, para militan ISIS memperkosa sandera wanita jika payudara sandera telah tumbuh sebagai tanda sudah dewasa.

Kesaksian para wanita dari etnis minoritas Irak itu muncul dalam laporan “Trafficking Terror”, yang dirilis oleh kelompok think-tank Henry Jackson Society.

Dalam kesaksian dengan identitas yang dilindungi, para wanita Yazidi tersebut mengatakan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) menggunakan teknik pemerkosaan sebagai “senjata” untuk mengubah keyakinan korban.

“Orang-orang biasa memperkosa tujuh gadis di satu ruangan, jadi semua orang bisa melihat apa yang terjadi, teriakan itu sampai ke ‘langit’,” bunyi pengakuan seorang wanita Yazidi dalam laporan tersebut.

”Mereka semua berteriak tapi mereka tidak bisa saling membantu. Mereka harus melihat dan melewati apa yang sedang terjadi,” lanjut pengakuan wanita Yazidi.

Dalam laporan itu disebutkan, salah satu korban disekap di ruangan tanpa busana. Korban diserang berulang kali oleh sekelompok militan.

Korban sempat mencoba melarikan diri, namun gagal dan diperkosa enam militan dalam satu malam sebagai hukuman.

“Eksploitasi seksual terhadap perempuan dan anak-anak di samping perdagangan manusia membantu mendanai ‘kekhalifahan’ dan digunakan untuk menarik pria dari masyarakat Muslim yang sangat konservatif, di mana seks bebas itu tabu dan berpacaran terlarang,” tulis kelompok Henry Jackson Society dalam laporan yang dimuat di situsnya, yang dilansir The Sun, Kamis (12/10/2017).

Testimoni korban dalam laporan itu identic dengan pengakuan gadis pelajar Yaizidi, Ekhlas, yang diwawancarai BBC pada bulan April lalu. Gadis yang diculik ISIS saat usianya 14 tahun itu dijadikan budak seks selama enam bulan sebelum dia berhasil melarikan diri.

”Hidup saya indah tapi dua jam (telah) mengubah hidup saya,” Ekhlas, sekarang berusia 16 tahun.

”Mereka datang dengan bendera hitam mereka. Mereka membunuh orang-orang kami dan memperkosa gadis-gadis kami,” ujarnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4761 seconds (0.1#10.140)