Selama September, Israel Serang Situs Suci Palestina 110 kali

Selasa, 03 Oktober 2017 - 22:12 WIB
Selama September, Israel Serang Situs Suci Palestina 110 kali
Selama September, Israel Serang Situs Suci Palestina 110 kali
A A A
YERUSALEM - Masyarakat internasional harus "mendesak", menekan Israel untuk menghentikan serangannya ke situs-situs suci Palestina termasuk Masjid al-Aqsa. Selama bulan September saja, negara Zionis itu telah lebih dari 110 kali melakukan serangan terhadap situs suci Palestina.

Hal itu dikatakan oleh Menteri Kehakiman dan Wakaf Palestina, Youssef Ideiss.

Pasukan Israel dan pemukim Yahudi telah melakukan serangan reguler terhadap Masjid al-Aqsa di Yerusalem. Pelanggaran dan penggerebekan Israel dilakukan dalam bentuk serangan harian, penangkapan terus menerus terhadap jamaah Muslim dan penggalian terowongan di sekitar kuburan situs suci tersebut.

Masjid Ibrahimi di Hebron yang sibuk, Tepi Barat, juga diserang oleh pasukan Israel dan pemukim 65 kali dan ditutup total selama empat hari bulan lalu.

Ideiss menunjukkan bahwa serangan Israel merupakan bagian dari "kebijakan Judais" yang dilakukan oleh pemerintah Israel melawan al-Aqsa dan situs-situs suci Palestina.

Sebagai bagian dari pelanggaran Israel yang berlanjut terhadap al-Aqsa, pasukan pendudukan menyerang seorang penjaga masjid, menangkap seorang anggota komite rekonstruksi masjid, menghancurkan sebuah tembok di kompleks suci tersebut dan meruntuhkan kuburan masjid tersebut.

"Selama bertahun-tahun, pendudukan telah membangun taman 'Talmud' di sekitar tembok bersejarah Yerusalem untuk akhirnya menyingkirkan identitas Arab di kota suci tersebut," katanya seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (3/10/2017).

Pada hari Jumat, pasukan Israel mengintensifkan langkah keamanan mereka di seluruh kota suci, termasuk menyebarkan hambatan militer ke seluruh gerbangnya dan meningkatkan jumlah pasukan yang berpatroli di Kota Tua.

Menurut sebuah kesepakatan internasional antara Yordania dan Israel setelah pendudukan Israel atas wilayah Palestina pada tahun 1967, para pemuja non-Muslim dilarang keras memasuki lokasi tersebut. Namun, kunjungan Israel ke kompleks tersebut, yang seringkali melibatkan orang Israel yang melakukan sholat yang melanggar perjanjian yang telah berlangsung lama, dapat menyebabkan ketegangan dengan jamaah Palestina, karena kehadiran Israel dipandang sebagai ancaman terhadap status quo di lokasi tersebut.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5124 seconds (0.1#10.140)