PM Bangladesh Kecam Perlakuan Myanmar Terhadap Etnis Rohingya

Jum'at, 22 September 2017 - 15:49 WIB
PM Bangladesh Kecam Perlakuan Myanmar Terhadap Etnis Rohingya
PM Bangladesh Kecam Perlakuan Myanmar Terhadap Etnis Rohingya
A A A
NEW YORK - Perdana Menteri Bangladesh telah memberikan penilaian yang tajam mengenai perlakuan Myanmar terhadap Muslim Rohingya. Pemimpin Bangladesh, Sheikh Hasina, mengatakan bahwa dia melakukannya dengan "hati yang berat."

"Saya datang ke sini hanya setelah melihat Rohingya yang lapar, tertekan, dan tanpa harapan dari Myanmar. Kami saat ini melindungi lebih dari 800.000 orang Rohingya yang dipindahkan dari Negara Rakhine di Myanmar," kata Hasina di sidang Majelis Umum PBB seperti dikutip dari CNN, Jumat (22/9/2017).

Lebih dari 430.000 orang telah melarikan diri sejak 25 Agustus, kata Hasina, mengutip sejumlah data dari International Organization for Migration (IOM).

Lebih dari separuh dari mereka adalah anak-anak yang telah menempuh perjalanan yang sulit melintasi Sungai Naf sebelum tiba di kamp berlumpur yang padat di sekitar Cox's Bazar di Bangladesh.

Rohingya telah membawa serta cerita tentang kematian dan penghancuran, termasuk banyak perkosaan dan pembunuhan anak-anak. Foto satelit dari Human Rights Watch menunjukkan seluruh desa dilempar ke tanah.

Hasina menggunakan peristiwa tersebut untuk menyerukan pembentukan zona aman yang dapat diciptakan di dalam Myanmar di bawah pengawasan PBB untuk melindungi Rohingya.

"Orang-orang ini harus bisa kembali ke tanah air mereka dengan aman, selamat dan bermartabat," katanya.

Hasina mengatakan bahwa pemerintah pemenang hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi secara aktif berusaha mencegah Rohingya agar tidak melewati perbatasan. Sebagai Penasihat Negara, Suu Kyi memiliki kekuasaan terbatas, karena Konstitusi memberikan pengawasan tertinggi mengenai masalah pertahanan kepada militer Myanmar.

"Kami merasa ngeri melihat bahwa pemerintah Myanmar meletakkan ranjau darat di sepanjang perbatasan mereka," kata Hasina, meminta pemerintah negara tetangganya untuk mengizinkan orang Rohingya dipulangkan tanpa rasa takut akan penganiayaan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4417 seconds (0.1#10.140)