Tahun Penuh Teror, Jejak Serangan ISIS di Inggris

Minggu, 17 September 2017 - 06:27 WIB
Tahun Penuh Teror, Jejak Serangan ISIS di Inggris
Tahun Penuh Teror, Jejak Serangan ISIS di Inggris
A A A
LONDON - Pengeboman di stasiun kereta komuter Parsons Green menjadi aksi terbaru serangan teror yang dilakukan oleh Negara Islam atau ISIS di Inggris. Beruntung, serangan ini tidak menimbulkan korban jiwa.

Sepanjang tahun 2017, kelompok ekstrimis ini tercatat telah melakukan setidaknya 4 kali serangan teror termasuk yang terakhir. Berikut adalah jejak teror yang ditinggalkan ISIS di Inggris seperti disitat dari Russia Today, Minggu (17/9/2017).

1. Serangan Westminster: 22 Maret 2017

Sediktnya enam orang tewas, termasuk pelaku penyerangan Khalid Masood, setelah ia menabrakan mobil yang disewanya ke kerumunan pejalan kaki di Jembatan Westminster yang sibuk di London, tempat yang populer bagi wisatawan.

Ia kemudian menabrak pagar di sekitar Istana Westminster, keluar dari mobil, dan mulai menusuk petugas polisi Keith Palmer sampai mati sebelum ditembak mati oleh petugas bersenjata di luar Parlemen. Serangan ini mendorong evakuasi terhadap Perdana Menteri Theresa May, dan gedung parlemen ditutup.

Korban serangan Jembatan Westminster termasuk warga Inggris, Amerika, dan Rumania. Sekitar 50 orang terluka.

2. Pengeboman Manchester Arena: 22 Mei 2017

Dua puluh dua orang tewas dan 116 lainnya cedera dalam bom bunuh diri yang dilakukan oleh Salman Abedi, seorang warga negara Inggris asal Libya yang berusia 22 tahun. Bom rakitan yang menyemburkan peluru itu meledak saat orang-orang meninggalkan gedung sehabis menonton konser bintang pop Amerika Serikat (AS), Ariana Grande.

Mayoritas dari mereka yang tewas atau terluka adalah anak-anak dan orang tua mereka yang menghadiri konser tersebut, yang termuda adalah Saffie Roussos (8) dari Lancashire.

Jumlah korban tewas membuat pemboman di Manchester Arena sebagai serangan paling mematikan di Inggris sejak tahun 2005.

3. Serangan Jembatan London: 3 Juni 2017

Serangan ketiga dalam tiga bulan mengguncang ibukota Inggris pada bulan Juni, ketika delapan orang terbunuh dan 48 lainnya luka-luka. Tiga penyerang membelokkan sebuah van sewaan dari jalan di London Bridge, memotong pejalan kaki dengan kecepatan tinggi.

Kelompok tersebut, yang mengenakan sabuk bunuh diri palsu, lalu pergi ke Pasar Borough di dekatnya, meninggalkan kendaraan, dan menusuk orang-orang secara acak di pub dan restoran sebelum ditembak mati oleh petugas bersenjata delapan menit setelah menerima telepon darurat.

4. Bom Parsons Green: 15 September 2017

Sebuah bom rakitan gagal meledak di kereta penumpang yang ramai pada jam sibuk di London, menewaskan 1 orang dan menyebabkan 29 orang terluka. ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut melalui sayap propagandanya, kantor berita Amaq.

Polisi dan dinas keamanan telah melakukan pemburuan, dengan ratusan tentara militer bertugas membantu polisi.

Serangan bom tersebut membuat PM May meningkatkan level ancaman teroris ke tingkat kritis.

Baca Juga: Inggris Naikkan Tingkat Ancaman Teroris ke Level Kritis
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4171 seconds (0.1#10.140)