AS Gelar Latihan Perang di Tengah Ancaman Korut

Sabtu, 16 September 2017 - 22:59 WIB
AS Gelar Latihan Perang di Tengah Ancaman Korut
AS Gelar Latihan Perang di Tengah Ancaman Korut
A A A
GLASGOW - Militer Amerika Serikat (AS) dijadwalkan untuk memulai latihan besar di Skotlandia. Latihan perang ini untuk menguji kemampuan NATO mempertahankan diri dari rudal balistik karena ancaman Perang Dunia ke-3 terus bertambah.

Sebagai bagian latihan yang digelar selama sebulan di rentang Hebrida, sebuah kapal perang Belanda akan diuji saat mencoba mendeteksi dan melacak rudal yang terbang di luar atmosfer bumi lebih dari 12.400 mph - lebih dari 16 kali lebih cepat dari pada kecepatan suara.

Kapal frigat Belanda, HNLMS De Ruyter, dilengkapi dengan radar akuisisi multi-beam yang mampu memperbaiki target dari jarak jauh.

"Tujuan dari Shield Formidable adalah untuk memperbaiki interoperabilitas sekutu di lingkungan pertahanan udara dan rudal terpadu yang dioperasikan langsung, dengan menggunakan struktur pelaporan perintah dan kontrol NATO," kata angkatan laut AS dalam sebuah pernyataan seperti disitat dari Daily Express, Sabtu (16/9/2017).

Latihan perang akan dipimpin oleh angkatan laut AS dan mencakup pasukan dari Inggris, Prancis, Kanada, Jerman, Spanyol dan Italia.

Latihan di lepas pantai Skotlandia utara akan menjadi ujian kedua yang pernah dilakukan pembelaan rudal balistik NATO di Eropa.

Tes terakhir, pada bulan Oktober 2015, melibatkan kapal perang Amerika, USS Ross menembak sebuah rudal selama latihan tembak.

Kapal perusak tersebut menembak jatuh dari angkasa sebuah rudal balistik Terrier Orion. Latihan ini didukung oleh USS The Sullivans, yang menembak dua target udara yang mensimulasikan rudal jelajah anti-kapal yang menargetkan Ross.

Latihan yang dijuluki Formidable Shield ini dilakukan beberapa hari setelah tes rudal terbaru Korea Utara (Korut) karena ketegangan internasional terus berkembang.

Pyongyang mengancam untuk menenggelamkan Jepang dan mengatakan bahwa AS harus "dipukuli sampai mati seperti anjing rabies". Ancaman itu dikeluarkan setelah kedua negara meminta sanksi tambahan PBB untuk menanggapi uji coba rudal dan nuklir yang dilakukan oleh negara pertapa tersebut.

Rentang Hebrida, area laut yang luas yang digunakan untuk menguji sistem rudal, baru-baru ini digunakan untuk menguji sistem pertahanan rudal udara Royal Navy yang baru.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4049 seconds (0.1#10.140)