Serukan Dialog, China Minta AS Berhenti Ancam Korut

Sabtu, 16 September 2017 - 14:23 WIB
Serukan Dialog, China Minta AS Berhenti Ancam Korut
Serukan Dialog, China Minta AS Berhenti Ancam Korut
A A A
WASHINGTON - Pemerintah China meminta Amerika Serikat (AS) berhenti mengancam Korea Utara (Korut) dan beralih menjadi berdialog dengan negeri komunis tersebut. Seruan ini disampaikan Duta Besar Beijing untuk Washington, Cui Tiankai.

”Sejujurnya, saya kira Amerika Serikat seharusnya melakukan jauh lebih banyak dari sekarang, sehingga ada kerja sama internasional yang efektif untuk masalah ini,” kata Cui Tiankai kepada wartawan di sebuah acara kedutaan pada hari Jumat waktu Washington.

”Mereka harus menahan diri untuk tidak mengeluarkan lebih banyak ancaman. Mereka harus berbuat lebih banyak untuk menemukan cara yang efektif untuk melanjutkan dialog dan negosiasi,” lanjut diplomat Beijing tersebut, seperti dikutip Reuters, Sabtu (16/9/2017).

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada awal pekan ini memperingatkan bahwa Washington dapat menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Beijing jika tidak menerapkan sanksi baru terhadap rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Pyongyang. Ancaman sanksi itu termasuk pemotongan akses China ke sistem keuangan AS.

”Perang ekonomi Korea Utara berhasil,” katanya di Delivering Alpha Conference di New York City. ”Kami mengirim pesan bahwa siapapun yang ingin berdagang dengan Korea Utara, kami akan menganggap mereka tidak berdagang dengan kami,” ujarnya.

“Jika China tidak mematuhi sanksi ini, kami akan memberikan sanksi tambahan terhadap mereka dan mencegah mereka mengakses sistem dollar AS dan internasional,” imbuh Mnuchin.

AS, yang mengalami defisit perdagangan tahunan sebesar USD350 miliar dengan China, enggan menjatuhkan sanksi ekonomi kepada China karena khawatir dengan tindakan pembalasan dan konsekuensinya bisa membuat bencana bagi ekonomi global.

Pada hari Senin, Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat menyetujui sebuah resolusi baru mengenai sanksi terhadap Korea Utara atas uji coba nuklir keenam dan paling kuat yang dilakukan pada 3 September 2017. Sanksi terbaru itu melarang Korut mengekspor tekstil dan impor minyak negara itu dibatasi ketat.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3858 seconds (0.1#10.140)