Puisi di WhatsApp Dituding Menghina Islam, Pria Pakistan Dihukum Mati

Sabtu, 16 September 2017 - 09:19 WIB
Puisi di WhatsApp Dituding Menghina Islam, Pria Pakistan Dihukum Mati
Puisi di WhatsApp Dituding Menghina Islam, Pria Pakistan Dihukum Mati
A A A
ISLAMABAD - Seorang pria non-Muslim Pakistan dijatuhi hukuman mati setelah puisi yang dia terima di WhatsApp dibagikan ke teman-temannya. Puisi yang bukan berasal dari dirinya itu dituding menghina Islam, khususnya menghina Nabi Muhammad.

Vonis mati terhadap pria Kristen itu dijatuhkan pengadilan pada hari Kamis. Menurut pengacara terdakwa, kliennya yang bernama Nadeem James itu dilaporkan ke polisi oleh seorang teman Muslim-nya terkait puisi yang dibagikan James via WhatsApp.

Namun, pengacara tersebut mengklaim bahwa pelapor sejatinya merasa terganggu lantaran James berpacaran dengan gadis Muslim.

”(Nadeem) James dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan pada hari Kamis karena tuduhan penghujatan,” kata pengacara James, Anjum Wakeel kepada AFP.

“James akan mengajukan banding atas hukuman di pengadilan tinggi karena dia telah dirancang oleh temannya (Yasir Bashir) yang merasa terganggu dengan hubungan asmara James dengan seorang gadis Muslim,” lanjut Wakeel, yang dilansir Sabtu (16/9/2017).

James ditahan di dalam penjara karena alasan keamanan, di mana ulama Muslim setempat berulang kali mengancam keluarganya.

Kisah James dari Kota Sarai Alamgir di Provinsi Punjab, pernah menjadi berita utama pada musim panas 2016.

Menurut Rescue Christians, kelompok yang menolong orang-orang Kristen dari tindakan persekusi, James, 28, merupakan pria buta huruf dan bekerja sebagai penjahit.

Kelompok tersebut mengatakan bahwa polisi Pakistan juga mengintimidasi keluarga James dan menangkap seorang wanita, saudara ipar James. ”Mereka diancam dengan tuntutan jika mereka tidak melepaskan saudara laki-laki mereka,” kata kelompok tersebut, yang menambahkan bahwa wanita tersebut kemudian dibebaskan.

Pada bulan Juli 2016, James membagikan rincian kasusnya kepada kelompok Rescue Christians.

“Salah satu teman saya mengirimi saya pesan WhatsApp. Saya meneruskannya ke teman-teman Muslim karena saya tidak berpendidikan dan tidak mengetahui isinya yang tertulis dalam pesan. (Sekarang) mereka mengejar saya untuk membunuh saya karena mereka percaya bahwa saya telah melakukan penghujatan terhadap nabi mereka,” kata James.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3450 seconds (0.1#10.140)