Unjuk Kekuatan, Korsel Uji Rudal Jelajah Siluman Baru

Kamis, 14 September 2017 - 00:14 WIB
Unjuk Kekuatan, Korsel Uji Rudal Jelajah Siluman Baru
Unjuk Kekuatan, Korsel Uji Rudal Jelajah Siluman Baru
A A A
SEOUL - Angkatan Udara Korea Selatan (Korsel) telah berhasil melakukan latihan uji tembak pertamanya dari rudal jelajah udara yang diluncurkan. Rudal jelajah itu akan memperkuat kemampuan penyerangan pre-emptive terhadap rezim Kim Jong-un jika terjadi krisis.

Militer negara tersebut mengatakan rudal udara Taurus dari darat ke permukaan, yang ditembakkan dari jet tempur F-15, melewati rintangan di ketinggian rendah sebelum mencapai sasaran di lepas pantai barat Korsel.

"Rudal yang dipandu GPS ini memiliki jangkauan maksimum 500 kilometer dan dilengkapi dengan karakteristik siluman (stealth) yang memungkinkannya menghindari deteksi radar sebelum mencapai target di Korea Utara," menurut kementerian pertahanan Seoul seperti dikutip dari Independent, Kamis (14/9/2017).

Laporan The Korea Times, rudal tersebut terbang sejauh 400 kilometer sebelum mencapai sasaran yang ditentukan di perairan di Gunsan, di Provinsi Jeolla Utara, selama latihan tersebut.

"Dengan tepat mencapai sasaran, Angkatan Udara menunjukkan kemampuannya untuk membuat serangan tepat pada fasilitas kunci musuh," kata Angkatan Udara Korsel dalam sebuah pernyataan.

Cuplikan uji coba menunjukkan bahwa rudal tersebut ditembakkan dari pesawat F-15 sebelum meluncur menuju lokasi yang telah ditentukan dan jatuh dengan presisi ke sasaran.

Korsel telah mempercepat upaya untuk meningkatkan kemampuan militernya dalam menghadapi serangkaian uji coba senjata nuklir oleh Korea Utara (Korut). Pekan lalu, Korut melakukan uji coba nuklir keenam dan paling kuat sampai saat ini.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah sepakat untuk meningkatkan sanksi terhadap Korut. Mereka sepakat untuk melarang ekspor tekstil dan pembatasan pasokan bahan bakar, di antara tindakan-tindakan lain, setelah ujian tersebut dilakukan.

Baca Juga: DK PBB Akhirnya 'Tampar' Korut dengan Sanksi Keras karena Tes Nuklir
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5089 seconds (0.1#10.140)