Fakta-fakta Bantuan Internet Starlink Elon Musk ke Jalur Gaza
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bos perusahaan internet berbasis satelit Starlink, Elon Musk, menyatakan akan memasok internet ke organisasi bantuan internasional di Jalur Gaza. Itu dilakukan setelah layanan internet dan seluler di Jalur Gaza padam setelah Israel memborbardir wilayah tersebut.
Israel mengisolasi Jalur Gaza dengan memadamkan listrik dan komunikasi. Ini membuat 2,3 juta penduduknya kehilangan kontak satu sama lain dan dunia luar. Itu dilakukan saat militer Zionis meningkatkan serangan udara dan memperluas operasi darat di wilayah tersebut.
Akibatnya nomor telepon darurat 101 tidak berfungsi, artinya ambulans tidak dapat dihubungi. Banyak jurnalis dan pekerja bantuan di Jalur Gaza juga kehilangan kontak.
Musk pun meresponsnya dengan mengatakan: "Starlink akan mendukung konektivitas dengan organisasi bantuan yang diakui secara internasional di Gaza."
Elon Musk mengumumkan bantuan pasokan internet berbasis satelit satelit setelah merespons seruah para netizen. Sejumlah pengguna X, dulu Twitter, menyerukan Starlink for Gaza setelah pemerintah Zionis Israel memadamkan listrik dan telekomunikasi termasuk jaringan internet.
Aksi itu dikritisi oleh anggota Kongres dari Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) Alexandria Ocasio-Cortez di platform media sosial X, dulu Twitter. Ia mengatakan hilangnya akses telekomunikasi dan internet, dan menyebutnya sebagai tindakan yang tidak dapat diterima.
Selain itu seorang dokter, Anastasia Maria Loupis, juga langsung "mencoleknya" di X.
“Gaza dibombardir, internet dan telekomunikasi terputus. Mereka membutuhkan Starlink segera,” tulisnya.
Elon Musk menayatakan bahwa bantuan sistem komunikasi berbasis satelitnya, Starlink, di Jalur Gaza hanya diperuntukan bagi organisasi bantuan yang diakui secara internasional.
Sebelumnya, Musk terlibat dalam percakapan dengan para aktivis dan pejabat di platform X ketika mereka menyampaikan keprihatinan mereka tentang pemadaman semua jaringan internet dan telekomunikasi di Jalur Gaza, dan konsekuensinya, terutama terhadap operasi PBB dan layanan kesehatan.
Keputusan Musk untuk memasok Starlink ke Jalur Gaza memicu kemarahan pemerintah Zionis Israel. Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi, mengatakan Israel akan melawan upaya CEO SpaceX itu untuk menawarkan Starlink ke Jalur Gaza. Ia mengatakan Israel akan menggunakan segala cara untuk melawan hal ini
“Hamas akan menggunakannya untuk kegiatan teroris,” kata Karhi. “Tidak ada keraguan tentang hal itu, kami mengetahuinya, dan Musk mengetahuinya.
“Mungkin Musk bersedia mengkondisikannya dengan pembebasan bayi, putra, putri, orang lanjut usia yang kami culik. Mereka semua!" dia menambahkan.
Israel mengisolasi Jalur Gaza dengan memadamkan listrik dan komunikasi. Ini membuat 2,3 juta penduduknya kehilangan kontak satu sama lain dan dunia luar. Itu dilakukan saat militer Zionis meningkatkan serangan udara dan memperluas operasi darat di wilayah tersebut.
Akibatnya nomor telepon darurat 101 tidak berfungsi, artinya ambulans tidak dapat dihubungi. Banyak jurnalis dan pekerja bantuan di Jalur Gaza juga kehilangan kontak.
Musk pun meresponsnya dengan mengatakan: "Starlink akan mendukung konektivitas dengan organisasi bantuan yang diakui secara internasional di Gaza."
Fakta-fakta Bantuan Starlink ke Jalur Gaza
1. Respons Terhadap Seruan Netizen
Elon Musk mengumumkan bantuan pasokan internet berbasis satelit satelit setelah merespons seruah para netizen. Sejumlah pengguna X, dulu Twitter, menyerukan Starlink for Gaza setelah pemerintah Zionis Israel memadamkan listrik dan telekomunikasi termasuk jaringan internet.
Aksi itu dikritisi oleh anggota Kongres dari Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) Alexandria Ocasio-Cortez di platform media sosial X, dulu Twitter. Ia mengatakan hilangnya akses telekomunikasi dan internet, dan menyebutnya sebagai tindakan yang tidak dapat diterima.
Selain itu seorang dokter, Anastasia Maria Loupis, juga langsung "mencoleknya" di X.
“Gaza dibombardir, internet dan telekomunikasi terputus. Mereka membutuhkan Starlink segera,” tulisnya.
2. Bantuan Internet Starlink untuk Organisasi Kemanusiaan
Elon Musk menayatakan bahwa bantuan sistem komunikasi berbasis satelitnya, Starlink, di Jalur Gaza hanya diperuntukan bagi organisasi bantuan yang diakui secara internasional.
Sebelumnya, Musk terlibat dalam percakapan dengan para aktivis dan pejabat di platform X ketika mereka menyampaikan keprihatinan mereka tentang pemadaman semua jaringan internet dan telekomunikasi di Jalur Gaza, dan konsekuensinya, terutama terhadap operasi PBB dan layanan kesehatan.
3. Memicu Kemarahan Pemerintah Zionis Israel
Keputusan Musk untuk memasok Starlink ke Jalur Gaza memicu kemarahan pemerintah Zionis Israel. Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi, mengatakan Israel akan melawan upaya CEO SpaceX itu untuk menawarkan Starlink ke Jalur Gaza. Ia mengatakan Israel akan menggunakan segala cara untuk melawan hal ini
“Hamas akan menggunakannya untuk kegiatan teroris,” kata Karhi. “Tidak ada keraguan tentang hal itu, kami mengetahuinya, dan Musk mengetahuinya.
“Mungkin Musk bersedia mengkondisikannya dengan pembebasan bayi, putra, putri, orang lanjut usia yang kami culik. Mereka semua!" dia menambahkan.