Kompak, Lima Eks Presiden AS Kumpulkan Dana untuk Korban Harvey

WASHINGTON - Lima mantan presiden Amerika Serikat (AS) bergabung untuk mengumpulkan dana bagi korban Badai Harvey. Dana itu nantinya akan digunakan untuk membantu membangun kembali beberapa dari ribuan rumah dan pusat bisnis yang hancur dari Texas hingga ke Louisiana.

"Para mantan presiden itu akan meluncurkan One America Appeal, untuk mulai mengumpulkan dana dengan sebuah siaran pers pada pembukaan musim Football League hari Kamis malam," kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Reuters, Jumat (8/9/2017).

Mantan presiden Barack Obama, George W. Bush, Bill Clinton, George H.W. Bush dan Jimmy Carter berada di balik upaya tersebut.

Dana yang diajukan oleh organisasi itu nantinya akan didistribusikan ke Houston Harvey Relief Fund, yang berfokus pada wilayah Houston yang lebih besar, dan Rebuild Texas Fund, yang akan membantu masyarakat di seluruh negara bagian. Menurut situsnya, Rebuild Texas telah menjanjikan hampir USD 44 juta pada hari Kamis.

Harvey, yang menghantam wilayah Texas pada 25 Agustus menjadi badai paling kuat yang melanda Texas lebih dari 50 tahun. Badai tersebut telah menewaskan lebih dari 60 orang, membuat lebih dari 1 juta orang mengungsi, dan menghancurkan sekitar 203 ribu rumah di jalur yang dilewatinya lebih dari 480 km. Hal ini menyebabkan kerusakan yang ditimbulkannya diperkirakan mencapai USD180 miliar.

Kelima mantan presiden tersebut mengatakan bahwa mereka juga siap untuk memperluas usaha mereka guna membantu korban Badai Irma, sekarang menuju ke Florida setelah menghancurkan serentetan pulau-pulau Karibia.

Aksi kompak ini para mantan presiden AS ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, Bush Junior sempat meminta ayahnya George Bush dan Bill Clinton untuk bekerja sama dalam upaya memberikan bantuan untuk gempa dan tsunami di Samudra Hindia pada tahun 2004. George H.W. Bush atau Bush Junior dan Bill Clinton dikenal mempunyai hubungan yang baik, mereka sering berkumpul bersama.

Apa yang ditunjukkan oleh para mantan presiden AS ini memperlihatkan jika mereka mempunyai hubungan yang bagus dan kompak, meski bersebrangan dalam pandangan politik. Hal yang berbeda justru ditunjukkan oleh mantan presiden di Indonesia, dimana mereka malah menjadi rival politik.