Trump: AS Akan Sangat Kecewa jika Assad Gunakan Senjata Kimia

Jum'at, 08 September 2017 - 04:33 WIB
Trump: AS Akan Sangat Kecewa jika Assad Gunakan Senjata Kimia
Trump: AS Akan Sangat Kecewa jika Assad Gunakan Senjata Kimia
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berharap bisa berhubungan baik dengan Suriah meski berskala kecil. Tapi, dia akan sangat kecewa jika pemerintah Suriah yang dipimpin Presiden Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia dalam konflik sipil.

Komentar Presiden Trump itu disampaikan dalam pertemuannya dengan Emir Kuwait Sheikh Sabah IV Ahmad Al-Jaber Al-Sabah di Washington DC, hari Kamis.

”Kami akan sangat kecewa jika Assad menggunakan senjata kimia,” kata Trump.”Kami sangat sedikit berhubungan dengan Suriah, selain membunuh kelompok ISIS,” ujar Trump, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (8/9/2017).

Komentar Trump muncul sehari setelah sebuah laporan Komisi PBB untuk Suriah keluar. Laporan itu menunjukkan bahwa pasukan pemerintah Suriah bertanggung jawab atas serangan senjata kimia yang terjadi pada bulan April 2017.

”Semua bukti yang ada membuat komisi menyimpulkan bahwa ada alasan yang masuk akal untuk mempercayai bahwa pasukan Suriah menjatuhkan sebuah bom udara yang menyebarkan sarin di Khan Sheikhoun sekitar pukul 06.45 pada tanggal 4 April,” bunyi laporan komisi tersebut.

Menurut komisi, serangan senjata kimia tersebut merupakan kejahatan perang.

Namun, pemerintah Rusia dan Suriah telah mempersoalkan versi kejadian ini, dengan alasan bahwa kebocoran bahan kimia tersebut disebabkan oleh serangan udara di gudang militan, tempat senjata kimia diproduksi dan ditimbun sebelum dikirim ke Irak.

Kementerian Pertahanan Rusia kala itu mengatakan bahwa gudang itu digunakan untuk memproduksi dan menyimpan amunisi yang mengandung gas beracun.

Selama pertemuan, Trump membuat berkomentar tentang kebuntuan diplomatik yang sedang berlangsung antara Qatar dengan Arab Saudi dan sekutu-sekutu Arabnya. Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar atas tuduhan Doha mendukung terorisme. Tuduhan itu telah dibantah Qatar.

”Ada banyak dana terorisme oleh negara-negara tertentu,” kata Trump, menanggapi sebuah pertanyaan tentang Qatar.

”Jika mereka tidak menghentikan pendanaan terorisme, saya tidak ingin mereka datang bersama (dengan negara-negara Arab lainnya). Tapi saya pikir mereka akan melakukannya.”

Trump mengaku dengan senang hati bersedia jika diminta sebagai mediator dalam krisis diplomatik tersebut. ”Sementara ini saya menghargai dan menghormati mediasi, saya bersedia menjadi mediator,” ujarnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5255 seconds (0.1#10.140)