Erdogan Desak Para Pemimpin Negara Islam Tolong Muslim Rohingya

Jum'at, 01 September 2017 - 10:30 WIB
Erdogan Desak Para Pemimpin Negara Islam Tolong Muslim Rohingya
Erdogan Desak Para Pemimpin Negara Islam Tolong Muslim Rohingya
A A A
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak para pemimpin negara-negara Islam untuk menangani masalah yang dialami puluhan ribu warga Muslim Rohingya yang berjuang menyelamatkan diri dari kekerasan di Rakhhine, Myanmar.

Desakan itu disampaikan Erdogan saat berbicara di telepon dengan Presiden Mauritania Mohamed Ould Abdel Aziz, Presiden Pakistan Mamnoon Hussain, Presiden Iran Hassan Rouhani dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani pada Kamis (31/8/2017).

Dia menyatakan bahwa kekerasan terhadap Muslim Rohingya sangat menyedihkan dunia Islam. Dia berjanji untuk menemukan solusi terhadap krisis Rohingya yang terus berlanjut.

Baca Juga: Erdogan Bilang Dunia Buta dan Tuli terhadap Muslim Rohingya

Dalam sebuah pesan menjelang perayaan Idul Adha, Erdogan juga mendesak orang-orang untuk berdoa bagi semua Muslim dan semua orang yang tertindas, khususnya orang-orang Rohingya.

Perdana Menteri Turki Binali Yıldırım juga mengeluarkan sebuah pesan serupa. ”Berakhirnya penderitaan negara-negara Muslim yang harus merayakan Idul Adha di bawah bayang-bayang peperangan adalah harapan terbesar kami,” kata Yıldırım, seperti dilansir Hurriyet, Jumat (1/9/2017).

Yayasan Bantuan Kemanusiaan (İHH), sebuah agen bantuan Turki, telah mengirim bantuan kemanusiaan kepada warga Muslim Rohingya. Yayasan tersebut mendistribusikan paket makanan kepada sekitar 300 keluarga. Selain itu, bantuan tenda dan bahan dapur juga disalurkan untuk 200 keluarga Rohingya.

Baca Juga: Korban 130 Orang, Muslim Rohingya Dibantai Besar-besaran

Sementara itu, para petugas penjaga perbatasan Bangladesh telah menemukan sekitar dua lusin jasad di pantai negara itu dalam dua hari terakhir. Para korban merupakan warga Rohingya yang melarikan diri dari Rakhine, Myanmar, ke Bangladesh untuk menyelamatkan diri dari kekerasan yang dilakukan militer negara tersebut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4880 seconds (0.1#10.140)