6 Fakta RS Baptis al-Ahli Gaza Dibombardir saat Perang Israel-Hamas

Kamis, 19 Oktober 2023 - 14:53 WIB
loading...
A A A

3. Palestina dan Israel Saling Menyalahkan


Melansir dari Al Jazeera, serangan tersebut membuat pejabat Palestina menuduh Israel telah melakukan pengeboman RS tersebut. Sedangkan rezim Zionis Israel menyalahkan kelompok bersenjata yang berbasis di Gaza; Jihad Islam Palestina, atas ledakan mengerikan tersebut.

Menurut Israel roket-roket Jihad Islam Palestina yang gagal meluncur telah menghantam Rumah Sakit Baptis al-Ahli. Namun Jihad Islam Palestina mengatakan tuduhan Israel tak berdasar dan menyebutnya sebagai ciri khas kebohongan rezim Zionis.

Negara-negara Arab sepakat dengan narasi Palestina bahwa serangan udara Israel-lah yang menghantam rumah sakit.

4. Menewaskan Hampir 500 Orang


Menurut Reuters, jumlah korban tewas dari tragedi serangan ke rumah sakit ini merupakan yang tertinggi dari semua insiden di Gaza selama perang Israel-Hamas yang masih berlangsung.

Menteri Kesehatan Otoritas Palestina, Mai Alkaila, menuduh Israel melakukan "pembantaian" di Rumah Sakit Baptis al-Ahli. Serangan itu menewaskan ratusan orang dan terjadi di tengah kampanye pengeboman intensif Israel di Gaza.

Pada jam-jam pertama setelah ledakan, seorang kepala pertahanan sipil Gaza mengatakan 300 orang tewas, sementara sumber kementerian kesehatan menyebutkan angkanya 500 orang.

5. Memicu Kecaman Banyak Pihak


Berita tentang pengeboman rumah sakit dan tingginya angka kematian memicu kecaman dari banyak negara. Kecaman bermunculan menjelang kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Israel pada Rabu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan serangan terhadap rumah sakit itu "skalanya belum pernah terjadi sebelumnya". Dikatakan sebelumnya pada Selasa bahwa ada 115 serangan terhadap fasilitas kesehatan di Gaza dan sebagian besar rumah sakitnya tidak berfungsi.

Berbagai negara, termasuk Kanada, Mesir, Turki, Yordania dan Qatar mengutuk serangan terhadap rumah sakit tersebut.

6. Tanggapan Pemimpin Negara Timur Tengah


Protes juga pecah di Timur Tengah, termasuk di Yordania dan Tepi Barat yang diduduki Israel. Yordania bahkan telah membatalkan rencana pertemuan puncak di Amman dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan para pemimpin Arab.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1719 seconds (0.1#10.140)