Diancam Opsi Militer, Venezuela Anggap Trump Pengacau

Minggu, 13 Agustus 2017 - 05:31 WIB
Diancam Opsi Militer, Venezuela Anggap Trump Pengacau
Diancam Opsi Militer, Venezuela Anggap Trump Pengacau
A A A
CARACAS - Pemerintah Venezuela melawan ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang membuka opsi militer terhadap pemerintah Presiden Nicolas Maduro. Pemerintah Maduro menyebut ancaman Trump itu “sembrono” dan bertujuan untuk mengacaukan Amerika Latin serta Karibia.

“Pernyataan Trump bertujuan untuk menyeret Amerika Latin dan Karibia ke dalam sebuah konflik yang secara permanen akan mengubah stabilitas, perdamaian dan keamanan di wilayah kita,” kata Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza yang membacakan pernyataan Presiden Maduro, pada hari Sabtu.

Arreaza menilai Trump sebagai sosok penghasut. ”Komentar Trump mewakili agresi sistematis Amerika Serikat terhadap Venezuela,” ujarnya, seperti dikutip dari VoA News, Minggu (13/8/2017).

Baca Juga: Selain Korut, Trump Juga Ancam Venezuela dengan Opsi Militer

Trump sebelumnya mengancam pemerintah Maduro dengan mempertimbangkan opsi militer sebagai respons atas krisis politik yang semakin parah di negara itu. Krisis politik di Caracas kian memanas setelah Presiden Maduro membentuk Majelis Konstituante melalui pemilu yang diboikot kubu oposisi. Majelis itu dianggap sebagai jalan bagi Maduro menjadi diktator.

”Kami memiliki banyak pilihan untuk Venezuela, termasuk opsi militer yang mungkin, jika perlu,” kata Trump kepada wartawan di resor golfnya di New Jersey.

“Opsi militer, pasti sesuatu yang bisa kita kejar,” ujarnya. Dia mengatakan bahwa orang-orang di Venezuela menderita dan sekarat.

”Kami memiliki pasukan di seluruh dunia di tempat-tempat yang sangat jauh, Venezuela tidak terlalu jauh,” kata Trump.

Baca Juga: Pentagon Belum Terima Perintah Jalankan Opsi Militer di Venezuela

Sementara itu, Gedung Putih menyatakan bahwa Maduro telah meminta berbicara dengan Trump melalui telepon.

”Presiden Trump dengan senang hati akan berbicara dengan pemimpin Venezuela segera setelah demokrasi dipulihkan di negara tersebut,” bunyi pernyataan Gedung Putih.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4599 seconds (0.1#10.140)