Eks Jenderal Rusia: Korut Tidak Akan Menang Lawan AS

Sabtu, 12 Agustus 2017 - 10:34 WIB
Eks Jenderal Rusia: Korut Tidak Akan Menang Lawan AS
Eks Jenderal Rusia: Korut Tidak Akan Menang Lawan AS
A A A
MOSKOW - Korea Utara (Korut) tidak akan menang menghadapi Amerika Serikat (AS) jika perang kata-kata di antara kedua negara meningkat jadi konflik militer. Begitu pernyataan pensiunan Kolonel Jenderal Rusia, Leonid Ivashov. Ia pun mendesak sebuah solusi diplomatik untuk mengatasi krisis tersebut.

"Ini adalah kesenjangan total," kata Ivashov, yang saat ini memimpin Akademi Masalah Geopolitik, menanggapi kemungkinan konfrontasi antara Washington dan Pyongyang.

"AS adalah negara adikuasa, sementara Korut adalah pemain regional kecil. Korut tidak bisa bersaing dengan AS pada level apapun," katanya seperti disitir dari Russia Today, Sabtu (12/8/2017).

Dikatakan Ivashov, Presiden Donald Trump perlu memperkuat posisinya di Washington, dan serangan Amerika terhadap Korut tidak dapat dikesampingkan. Menurutnya, teknologi pengawasan modern memungkinkan AS untuk mengetahui lokasi yang tepat dari semua sistem rudal dan fasilitas produksi nuklir yang dimiliki Pyongyang.

"Amerika bisa menyerang Korut - pusat pengembangan rudal nuklirnya, fasilitas industri. Mencoba untuk menghilangkan segala sesuatu yang Korut ciptakan dalam hal rudal jarak menengah dan jarak jauh serta produksi nuklir," katanya.

"Pembom B-1 AS akan dapat menimbulkan kerusakan signifikan pada fasilitas pengembangan nuklir dan rudal rudal Pyongyang, dengan mempertimbangkan kelemahan pertahanan anti-rudal Korut," jelas Ivashov.

Dia juga skeptis terhadap ancaman Pyongyang untuk menargetkan wilayah AS di Guam jika terjadi serangan.

"Sampai batas tertentu, ini adalah gertakan dari pihak Korut. Sebuah usaha untuk menyelamatkan muka dan mencegah serangan AS melalui retorika internasional," katanya.

"AS memiliki sistem pertahanan anti-rudal yang kuat di lepas pantai Semenanjung Korea yang mungkin juga mencegat rudal Pyongyang. Pangkalan Udara Guam, yang direncanakan Korut untuk di serang, juga dilindungi oleh pertahanan anti-rudal AS," Ivashov menambahkan.

Awal pekan ini, Korut mengatakan bahwa mereka akan menembakkan rudal balistik ke arah Guam sekitar pertengahan Agustus sebagai latihan perang dengan AS.

Pengumuman tersebut dilakukan setelah Trump berjanji memberikan api dan amarah terhadap Pyongyang jika melanjutkan tes yang ditujukan untuk mengembangkan rudal balistik jarak jauh yang bertenaga nuklir.

Pada hari Jumat, Trump datang dengan sebuah pernyataan bellicose lainnya, memperingatkan Korut di Twitter bahwa solusi militer sekarang sepenuhnya ada, terkunci dan terisi, jika Korut bertindak tidak bijaksana.

Baca Juga: Trump: Solusi Militer terhadap Korut Telah Terkunci!

Menurut Ivashov, Korut masih mampu menimbulkan beberapa kerusakan di AS, namun hal itu tidak akan sebanding dengan pukulan yang akan diberikan oleh Amerika Serikat. Dengan keadaan saat ini, penting bagi masyarakat internasional untuk mendorong krisis menuju solusi diplomatik.

"China dan Rusia harus campur tangan sekarang. Tekanan politik dan ekonomi harus ditingkatkan di Korut, lebih banyak sanksi diberikan. Hal utama adalah menyingkirkan situasi dari perspektif militer," tukas Ivashov.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3900 seconds (0.1#10.140)