Filipina: Tidak Ada Diskusi dengan AS tentang Serangan Udara

Selasa, 08 Agustus 2017 - 15:26 WIB
Filipina: Tidak Ada Diskusi dengan AS tentang Serangan Udara
Filipina: Tidak Ada Diskusi dengan AS tentang Serangan Udara
A A A
MANILA - Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan untuk melakukan serangan udara terhadap basis ISIS di Filipina. Terkait hal itu, pemerintah Filipina menyatakan belum pernah membahas kemungkinan AS melakukan serangan udara tersebut.

"Ini tidak terjadi dalam pertemuan antara Presiden Rodrigo Duterte dan Sekretaris Negara AS Rex Tillerson," kata juru bicara kepresidenan Filipina, Ernesto Abella, disitat dari Inquirer, Selasa (8/8/2017).

Tillerson berada di Manila untuk Forum Regional ASEAN, forum keamanan terbesar di kawasan ini. Dia juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Rodrigo Duterte di Malacañang pada hari Senin.

Sebuah laporan mengatakan bahwa Pentagon sedang mempertimbangkan sebuah rencana yang akan memungkinkan pasukan AS melakukan serangan udara untuk melawan ISIS di Filipina dengan menggunakan pesawat tempur bersenjata.

Kepala militer Filipina Jenderal Eduardo Ano, dalam sebuah pernyataan terpisah, mengatakan bahwa tidak ada pemberitahuan atau penawaran resmi dari militer AS mengenai serangan udara tersebut. Ia menambahkan bahwa proposisi tersebut harus menjalani sebuah proses.

"Sebuah perjanjian harus ada antara para pemimpin komandan kedua negara sebelum opsi tersebut dapat diadopsi," katanya.

"Juga tidak ada ketentuan Perjanjian Pertahanan Mutual untuk situasi ini. Tindakan militer langsung hanya diperbolehkan selama invasi tentara Filipina oleh aktor negara lain," katanya.

Dalam sebuah pernyataan, Departemen Pertahanan Nasional juga menolak diskusi mengenai penggunaan pesawat tak berawak AS melawan militan yang terinspirasi ISIS.

"Menteri Delfin Lorenzana mengulangi bahwa tidak ada diskusi mengenai serangan udara dari platform apa pun yang menyerang target lokal yang terjadi di tingkatnya," kata juru bicara Dirktur Pertahanan Arsenio Andolong.

"Lorenzana dan Ano telah menyatakan penghargaan atas rencana yang dilaporkan untuk membantu Filipina," kata Andolong.

Dia mengatakan bahwa bantuan AS dalam pertempuran senjata yang sedang berlangsung antara pasukan pemerintah dan kelompok teroris ISIS terkait terbatas pada bantuan teknis, berbagi informasi dan pelatihan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4893 seconds (0.1#10.140)