Gejala Hipnotermia di Gunung, Perhatikan Cara Mengobati dan Mencegahnya

Senin, 16 Oktober 2023 - 11:40 WIB
loading...
Gejala Hipnotermia di Gunung, Perhatikan Cara Mengobati dan Mencegahnya
Gejala hipnotermia di gunung tetap harus menjadi perhatian lantaran efeknya yang bisa membuat seseorang meninggal dunia. Foto/ massgeneralbrigham.
A A A
JAKARTA - Gejala hipnotermia di gunung tetap harus menjadi perhatian lantaran efeknya yang bisa membuat seseorang meninggal dunia.

Hipotermia adalah keadaan darurat medis yang terjadi ketika tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada produksi panasnya sehingga menyebabkan suhu tubuh sangat rendah.

Suhu tubuh normal sekira 98,6 F (37 C). Sementara, hipotermia (hi-poe-THUR-me-uh) terjadi saat suhu tubuh turun di bawah 95 F (35 C).



Ketika suhu tubuh turun, jantung, sistem saraf dan organ lainnya tidak dapat bekerja secara normal. Jika tidak diobati, hipotermia dapat menyebabkan kegagalan total pada jantung dan sistem pernapasan dan akhirnya kematian.

Hipotermia sering kali disebabkan oleh paparan cuaca dingin atau terendam air dingin. Perawatan utama untuk hipotermia adalah metode untuk menghangatkan tubuh kembali ke suhu normal .

Gejala Hipotermia

Menggigil kemungkinan besar adalah hal pertama yang akan Anda sadari saat suhu mulai turun karena ini adalah pertahanan otomatis tubuh terhadap suhu dingin – upaya untuk menghangatkan diri.

Tanda dan gejala hipotermia meliputi: Gemetaran, ucapan tidak jelas atau bergumam, napas lambat dan dangkal, denyut nadi lemah, kecanggungan atau kurangnya koordinasi, mengantuk atau energi sangat rendah, kebingungan atau kehilangan ingatan, penurunan kesadaran, kulit merah cerah dan dingin.

Penderita hipotermia biasanya tidak menyadari kondisinya karena gejalanya seringkali muncul secara bertahap. Selain itu, pemikiran bingung yang terkait dengan hipotermia menghalangi kesadaran diri. Pemikiran yang membingungkan juga dapat mengarah pada perilaku pengambilan risiko.



Sementara, gejala hipnotermia di gunung terjadi karena banyak orang memilih untuk memerhatikan soal ketenangan saat pendakian, dibandingkan bagaimana menjaga kehangatan tubuh dan hipotermia merupakan penyebab dominan sebagian besar kematian pendaki, meski bukan penyebab utama.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2167 seconds (0.1#10.140)