AS dan Sekutunya Tuntut Iran Hentikan Aktivitas Rudal Balistik

Sabtu, 29 Juli 2017 - 17:34 WIB
AS dan Sekutunya Tuntut Iran Hentikan Aktivitas Rudal Balistik
AS dan Sekutunya Tuntut Iran Hentikan Aktivitas Rudal Balistik
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dan tiga negara Eropa mendesak Iran untuk menghentikan semua aktivitas rudal balistik. Tuntutan itu dikeluarkan setelah Teheran menguji peluncuran roket satelit yang dikecam sebagai tindakan provokatif.

"Kami mengecam tindakan ini," demikian sebuah pernyataan gabungan dari Inggris, Prancis, Jerman dan AS seperti disitat dari Al Arabiya, Sabtu (29/7/2017).

Baca Juga: Iran Berhasil Uji Coba Roket yang Bisa Membuat AS Marah

Keempat negara itu mengatakan bahwa tes tersebut telah melanggar Resolusi 2231 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Program Iran untuk mengembangkan rudal balistik terus tidak sesuai dengan UNSCR 2231 dan memiliki dampak yang tidak stabil di wilayah ini. Kami meminta Iran untuk tidak melakukan peluncuran rudal balistik selanjutnya dan kegiatan terkait," sambung pernyataan bersama itu.

AS sendiri mengatakan bahwa pihaknya telah menampar Iran dengan sanksi rudal balistik untuk menanggapi peluncuran roket pembawa satelit ke luar angkasa sehari sebelumnya.

Baca Juga: Selain Rusia, Senat AS Setuju Jatuhkan Sanksi untuk Iran dan Korut

Sanksi tersebut menargetkan enam anak perusahaan Iran dari elompok industri Shahid Hemmat. Departemen Keuangan mengatakan bahwa kelompok tersebut "sentral" dari program rudal balistik Iran.

Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan bahwa sanksi tersebut menggambarkan keprihatinan AS yang mendalam mengenai pengujian rudal Iran dan tindakan lainnya. Dia mengatakan AS akan terus melawan program rudal balistik Iran termasuk peluncuran angkasa luar yang provokatif pada Kamis lalu.

AS telah mengatakan bahwa peluncuran tersebut mencemooh resolusi Dewan Keamanan PBB karena teknologinya secara inheren dirancang untuk dapat membawa muatan nuklir.

Sanksi tersebut muncul saat pemerintahan Trump terus memperdebatkan kebijakan Iran dan apakah akan membatalkan kesepakatan nuklir 2015.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5216 seconds (0.1#10.140)