Erdogan: Israel Merusak Karakter Islam Yerusalem

Kamis, 27 Juli 2017 - 01:03 WIB
Erdogan: Israel Merusak Karakter Islam Yerusalem
Erdogan: Israel Merusak Karakter Islam Yerusalem
A A A
ANKARA - Situasi yang memanas di kompleks Masjid Al-Aqsa telah menyeret Turki dan Israel dalam perang kata-kata. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh Israel telah merusak karakter Islam Yerusalem atas kebijakan standar ganda di situs suci Al-Aqsa.

Komentar Erdogan yang akan memicu ketegangan baru itu muncul saat para pemimpin muslim menyerukan orang-orang Palestina untuk melanjutkan salat dan protes di luar kompleks Masjid Al-Aqsa. Seruan itu untuk memprotes CCTV Israel yang masih terpasang di pintu masuk kompleks masjid suci.

Sebelumnya, Israel telah melepas detektor logam di pintu masuk kompleks masjid. Dua alat itu sebelumnya diterapkan Israel sebagai aturan baru setelah dua polisi Israel tewas oleh serangan tiga pria bersenjata di kawasan situs suci Yerusalem pada 14 Juli lalu.

Protes yang digelar setiap saat bahkan di malam hari itu telah memicu konfrontasi antara demonstran Palestina dengan pasukan Israel.

Berbicara di sebuah konferensi di Ankara hari Rabu, Erdogan mengatakan; ”Israel merusak karakter Islam Yerusalem. Tidak ada yang harus mengharapkan kita untuk tetap diam melawan standar ganda di Yerusalem,” katanya, yang dilansir Reuters, Kamis (27/7/2017).

Menurutnya, Turki tidak dapat mentolerir batasan yang ditempatkan pada umat Islam yang mengunjungi situs tersebut untuk salat.

Al-Aqsa merupakan salah satu situs tersuci umat Islam dan simbol bagi orang-orang Palestina yang memperjuangkan kemerdekaan untuk negara mereka. Namun di situs Al-Aqsa pula diyakini sebagai lokasi berdirinya dua kuil suci umat Yahudi.

Situs yang terletak di Yerusalem Timur itu diduduki Israel usai perang tahun 1967. Lantaran diperebutkan, kompleks Masjid al-Aqsa dalam posisi status quo.

Kontrol Israel dengan peralatan keamanan itu dituding sebagai cara Israel untuk mengubah status quo dan merebut situs suci. Tapi, Israel menyangkalnya.

Rentetan komentar keras Erdogan sejak beberapa hari lalu telah membuat Israel terusik. Kementerian Luar Negeri Israel menuduh Turki berperilaku seolah-olah Kekaisaran Ottoman masih ada.

”Tidak masuk akal bahwa pemerintah Turki, yang menduduki Siprus utara, secara brutal menindas minoritas Kurdi dan memenjarakan wartawan, menguliahi Israel, satu-satunya (negara) demokrasi sejati di kawasan ini,” kata juru bicara kementerian itu, Emmanuel Nahshon.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4848 seconds (0.1#10.140)