Terbebas dari ISIS, Para Wanita di Raqqa Bakar Burqa

Senin, 24 Juli 2017 - 10:08 WIB
Terbebas dari ISIS, Para Wanita di Raqqa Bakar Burqa
Terbebas dari ISIS, Para Wanita di Raqqa Bakar Burqa
A A A
RAQQA - Para warga Raqqa, Suriah, merayakan kebebasan dari pendudukan ISIS. Para wanita membakar burqa sedangkan para pria mencukur jenggot.

Mereka bersuka cita setelah para militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) pada hari Kamis pekan lalu terusir oleh serangan pasukan Kurdi YPG yang didukung pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS).

Selama berada di bawah kekuasaan ISIS, para wanita di Raqqa diwajibkan mengenakan burqa—busana yang menutupi hampir seluruh tubuh termasuk wajah—berwarna hitam.

Seorang wanita, yang telah mengekspos wajahnya, menolak mengenakan kerudung. Dia mengatakan; ”Mereka membunuh anak saya karena dia tidak berdoa”.

”Mereka tidak mengizinkan kami mengambil jasadnya selama seminggu penuh,” lanjut wanita Raqqa yang identitasnya tidak dipublikasikan media Kurdi. Sejumlah foto yang dirilis kantor pers YPG juga menunjukkan para wanita saling berpelukan untuk merayakan kebebasan mereka dari ISIS.

Seorang pria yang ikut merayakan kebebasan meminta penata rambut untuk mencukur habis jenggotnya.”Potong semuanya, potong semuanya untuk membenci ISIS,” ujar pria yang identitasnya tidak diungkap, seperti dilansir Daily Mirror, semalam (23/7/2017). Dia tersenyum saat penata rambut mengangguk setuju.

Kelompok ISIS telah dikalahkan di benteng utamanya di Kota Mosul, Irak utara dan saat ini berada di bawah tekanan di markasnya di Kota Raqqa, Suriah.

Kemarin, pesawat jet tempur Suriah melakukan serangan udara terhadap basis ISIS di kawasan pedesaan di sebelah timur Raqqa dan di dekat pasukan oposisi yang didukung AS. Serangan udara Suriah ini dilaporkan kantor berita pemerintah Suriah, SANA, mengutip sumber militer.

“Serangan di Kota Maadan dan Desa Bir al-Sabkhawi, dekat perbatasan Provinsi Deir al-Zor, menghancurkan beberapa basis dan kendaraan milik kelompok ISIS,” tulis media pemerintah Suriah, yang dikutip Senin (24/7/2017).

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, kelompok pemantau krisis Suriah yang berbasis di Inggris, mengatakan, untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu militer Suriah melancarkan serangan di wilayah tersebut.

Namun serangan udara itu membawa pertempuran yang lebih dekat ke basis Pasukan Demokratik Suriah (SDF), sebuah aliansi oposisi yang didominasi oleh pasukan Kurdi yang didukung AS.

SDF sendiri telah meluncurkan serangan untuk mengusir ISIS dari Raqqa sejak bulan lalu. Sebagian wilayah Raqqa telah dibebaskan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4088 seconds (0.1#10.140)