Pentolan ISIS Asal Indonesia Dicap Penyalur Dana Teroris di Marawi

Jum'at, 21 Juli 2017 - 14:19 WIB
Pentolan ISIS Asal Indonesia Dicap Penyalur Dana Teroris di Marawi
Pentolan ISIS Asal Indonesia Dicap Penyalur Dana Teroris di Marawi
A A A
JAKARTA - Bahrumsyah, petinggi ISIS asal Indonesia yang dilaporkan berada di Suriah dituding sebagai penyalur dana untuk kelompok teroris di Marawi. Dana sebesar USD55.000 (Rp732 juta) disalurkan dari Timur Tengah ke Indonesia dan kemudian ke Filipina melalui Western Union, perusahaan jasa keuangan Amerika Serikat (AS).

Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC), lembaga yang berbasis di Jakarta, dalam laporannya, Jumat (21/7/2017) , menyatakan bahwa Bahrumsyah dan mantan pengajar asal Malaysia, Mahmud Ahmad juga terlibat dalam perekrutan para militan untuk merebut Kota Marawi.

Bahrumsyah dilaporkan tewas di Suriah beberapa waktu lalu, namun Kementerian Luar Negeri Indonesia tidak bisa mengonfirmasi laporan itu.

Bahrumsyah pernah muncul dalam demonstrasi pro-ISIS di Indonesia pada bulan Maret 2014 dan berangkat ke Suriah dua bulan kemudian. Dia dianggap sebaga Kepala Katibah Nusantra, unit ISIS Asia Tenggara.

Laporan IPAC, yang dilansir Straits Times, juga menyebut sosok Mahmud, yang juga dikenal sebagai Abu Handzalah, militan ISIS yang menyerukan persatuan sel-sel teror di Malaysia, Indonesia dan Filipina. Mahmud pernah menjalani pelatihan di sebuah kamp Al-Qaeda pada akhir 1990-an.

Baca Juga: ISIS Marawi Diduga Siapkan Serangan di ASEAN, Indonesia Harus Waspada!

Menurut IPAC, Bahrumsyah menyuruh kurir lain untuk mengirim jumlah dana yang tidak ditentukan dari Indonesia.

Pejabat keamanan Filipina pernah melaporkan bahwa ISIS diduga telah menyalurkan dana sebesar USD600.000 kepada Mahmud.

IPAC memperingatkan bahwa konflik di Marawi dapat menyebabkan risiko serangan kekerasan yang lebih tinggi di kota-kota lain di Filipina dan di Indonesia serta di Malaysia.

Sebuah pesan di Telegram, kelompok militan menyerukan serangan di Singapura, Thailand, Burma (Myanmar), Korea Selatan, Jepang dan China.

”Adalah tugas kita untuk melawan mereka dan untuk membawa syariah untuk menggantikan undang-undang yang dimiliki wilayah ini. Pemimpin mereka semua simbol anti-Muslim,” bunyi pesan yang diyakini dari Bahrumsyah, yang disebut sebagai kepala unit tempur ISIS.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4599 seconds (0.1#10.140)