Curhat di Facebook, Pria dengan Tato Besar di Wajah Ditawari 45 Pekerjaan

Senin, 17 Juli 2017 - 15:23 WIB
Curhat di Facebook, Pria dengan Tato Besar di Wajah Ditawari 45 Pekerjaan
Curhat di Facebook, Pria dengan Tato Besar di Wajah Ditawari 45 Pekerjaan
A A A
WELLINGTON - Pria Selandia Baru bernama Mark Cropp, 19, yang tenar gara-gara mengeluh sulit mencari pekerjaan akibat tato besar di wajah menuai simpati publik. Cropp tiba-tiba mendapat tawaran 45 pekerjaan.

Pria itu semula memajang foto wajahnya dengan tato “DEVAST8” di halaman pencari kerja Facebook. Dalam unggahan fotonya, dia mengeluhkan riwayatnya sebagai mantan tahanan dan tato telah membuat kesan buruk terhadap bos-bos perusahaan sehingga sulit mencari kerja.

Meski sudah mendapat 45 tawaran pekerjaan, Cropp belum menerima satupun. Dia mengaku masih menunggu untuk memilah-milah posisi dengan masalah yang dituntut pihak perusahaan.

Sebagian masalahnya adalah beberapa posisi mengharuskannya untuk memiliki mobil. ”Sampai saya mendapatkan gaji pertama saya dan mendapatkan mobil, saya tidak akan bisa berkeliling,” katanya.

Cropp, seorang ayah berusia 19 tahun, juga telah menerima tawaran untuk menghapus tato besar itu secara gratis.

New Zealand Herald melaporkan, kontraktor perancah Douglas George Hebert adalah salah satu dari mereka yang mengulurkan tangan ke Cropp minggu lalu. Dia menawari pemuda itu sebuah pekerjaan bangunan dengan gaji NZD22 (Rp214 ribu) per jam.

”Kita semua telah membuat pilihan buruk, tidak berarti kita adalah orang jahat,” kata Herbert kepada New Zeland Herald.

”Saya adalah pria cokelat besar dengan tato, dan saya telah menerima penghakiman dari orang-orang yang bahkan tidak mengenal saya,” ujarnya.

Cropp mengatakan bahwa dia mempertimbangkan untuk mengambil tawaran pekerjaan perancah setelah tatonya dihapus. Dia juga membutuhkan izin dari petugas penjara yang mengawasi hukuman masa percobaannya sebelum dia bisa memulai bekerja.

Cropp ditato oleh saudaranya pada suatu malam saat dia mabuk di sebuah penjara. Tato dibuat dengan jarum darurat dan makanan fermentasi yang diubah menjadi tinta. Butuh waktu 8,5 jam untuk menyelesaikan tato tersebut.

Cropp mengakui bahwa tato itu sebagai motivasinya untuk menghindari gangguan dari narapidana lain di penjara.

”Itu seharusnya hanya menutupi yang ada di garis rahang saya,” ujar Cropp kepada New Zealand Herald, yang dikutip Senin (17/7/2017).

”Begitu dimulai, saya berpikir, saya tidak dapat kembali melakukannya sekarang,” ujar dia menyesali tato besar itu.

Gara-gara tato dan riwayatnya sebagai mantan tahanan, Cropp mengaku ditertawakan calon bosnya saat melamar pekerjaan. Hal itu yang memaksanya membuat keluhan publik di Facebook.

"Saya tahu orang-orang menilai tato saya. Itu sebabnya saya memutuskan menaruh foto saya di Facebook, dan saya katakan;'Saya hanyalah manusia normal, Anda tidak perlu menghakimi saya karena penampilan luar saya'," bunyi salah satu tulisannya di Facebook.

Dia dipenjara di penjara Christchurch sejak 2015 saat usianya 17 tahun—berdasarkan hukum tergolong usia anak-anak—karena perampokan. Dia mengklaim merampok karena membutuhkan uang untuk membantu pacarnya yang sedang hamil.

Dia sekarang berjuang merebut kembali hak asuh anak perempuannya dari perawatan negara.

”Saya sangat marah pada diri sendiri karena saya bilang saya tidak akan membiarkan dia melakukannya sendiri. Dan saya hampir gagal,” ujarnya.

”Saya tidak ingin anak perempuan saya mendapatkan asuhan yang sama dengan saya,” lanjut Cropp.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3599 seconds (0.1#10.140)