Bangkai Kapal Yunani Kuno Ditemukan di Laut Aegea

Minggu, 16 Juli 2017 - 15:55 WIB
Bangkai Kapal Yunani Kuno Ditemukan di Laut Aegea
Bangkai Kapal Yunani Kuno Ditemukan di Laut Aegea
A A A
ATHENA - Arkeolog bawah air menemukan delapan bangkai kapal yang berusia ribuan tahun saat menjelajahi perairan di sekitar pulau-pulau Fourni, Yunani. Sejauh ini, total telah ditemukan 53 bangkai kapal dan artefak berharga yang tak terhitung jumlahnya selama tiga musim selam terakhir.

Adalah The Fourni Underwater Survey, sebuah ekspedisi gabungan Amerika Serikat (AS)-Yunani untuk mengungkap situs arkeologi di seluruh dunia, yang berhasil menemukan bangkai kapal tersebut.

Peter Campbell dari RPM Nautical Foundation (RPMNF), salah satu pemimpin proyek ini, yakin bahwa kawasan ini populer di kalangan tukang perahu kuno karena menyediakan tempat berlabuh yang bagus untuk kapal yang melintasi laut Aegea. Di Fourni, mereka terlindungi dari angin barat laut yang berbahaya meskipun badai selatan sesekali terkadang membuat mereka mabuk.

"Kapal-kapal itu hanya akan menabrak tebing dan kemudian hancur. Kami menemukan tumpukan amphora (vas kuno Yunani). Seperti pemandangan sebuah kecelakaan mobil raksasa, dimana keramik ini mengalir turun," terang Campbell seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (16/7/2017).

Di antara delapan bangkai kapal yang ditemukan, diperkirakan berasal dari periode Archaeic Yunani akhir (525-480 SM) sampai periode Modern Awal (1750-1850 M). Mereka juga mengandung harta karun seperti lampu, panci masak dan jangkar.

Dalam beberapa kasus, muatan kapal bisa dilacak kembali ke asalnya, seperti amphora era Helenistik (331-323 SM) dari pulau Kos Yunani. Dalam kasus lain, amphora telah diidentifikasi dari Italia, Afrika Utara, Siprus, Mesir, Spanyol dan tempat lain.

Ekspedisi tersebut merupakan yang ketiga sejak musim panas 2015 ketika arkeolog dan co-director George Koutsouflakis menerima telepon dari Manos Mitikas, seorang nelayan lokal yang telah menghabiskan bertahun-tahun bekerja di perairan sekitar Fourni. Mitikas mengatakan bahwa dia melihat tembikar di dasar laut dan memiliki peta yang ditarik dari sekitar 40 situs bangkai kapal yang ingin dia bagikan.

"Saya pikir lautnya seperti itu," kata Mitikas.

Bagian ketiga dari proyek ini berlangsung selama tiga minggu di bulan Juni di atas kapal riset Hercules. Keempatnya sudah direncanakan pada 2018 dengan para pemimpin proyek berharap bisa menyelidiki perairan yang lebih dalam dengan bantuan kendaraan bawah laut.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4619 seconds (0.1#10.140)