Trump Umumkan Rusia-AS Bentuk Unit Keamanan Siber Bersama

Senin, 10 Juli 2017 - 01:46 WIB
Trump Umumkan Rusia-AS Bentuk Unit Keamanan Siber Bersama
Trump Umumkan Rusia-AS Bentuk Unit Keamanan Siber Bersama
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan era baru kerja sama dengan Rusia. Ia pun menguraikan rencana untuk membentuk sebuah unit keamanan siber gabungan untuk melindungi diri dari serangan peretas saat pemilu.

Trump mengumumkan hal itu melalui akun Twitternya setelah melakukan kembali dari pertemuan puncak G20. Dalam pertemuan tersebut orang nomor satu di AS itu sempat bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Putin dan saya membahas pembentukan Unit Keamanan Siber yang sulit ditembus sehingga pemilu, dan sejumlah hal negatif lainnya, akan terjaga dan aman dari peretas," tulisnya terkait pembicaraan mereka di KTT G20 di Hamburg, Jerman, seperti disitat dari Reuters, Senin (10/7/2017).

Trump mengatakan bahwa dia telah mengajukan tuduhan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden di 2016 kepada Putin.

"Saya mendesak Presiden Putin dua kali tentang campur tangan Rusia dalam pemilihan kami, dia dengan keras membantahnya, saya sudah memberikan pendapat saya," ungkap Trump.

"Kami menegosiasikan gencatan senjata di beberapa bagian Suriah yang akan menyelamatkan nyawa. Sekarang saatnya untuk bergerak maju dalam bekerja secara konstruktif dengan Rusia!" tambahnya.

Pernyataan Trump ini pun mengundang reaksi Senator Republik Marco Rubio dari Florida. Ia mengkritik langkah tersebut di Twitter dengan mengatakan bahwa Putin bukan mitra terpercaya.

"Bermitra dengan Putin pada Unit Keamanan Siber mirip bermitra dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad di Unit Senjata Kimia," tulisnya.

Investigasi oleh jaksa penyidik khusus, Robert Mueller, dan beberapa komite kongres AS melihat apakah Rusia mencampuri pemilihan dan berkolusi dengan kampanye Trump. Penyelidikan tersebut difokuskan hampir secara eksklusif pada tindakan Moskow, anggota parlemen dan pejabat intelijen mengatakan, dan tidak ada bukti yang muncul secara terbuka yang melibatkan negara lain.

Moskow membantah tudingan campur tangan itu, dan Trump mengatakan bahwa tim kampanyenya tidak berkolusi dengan Rusia.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4347 seconds (0.1#10.140)