Trump-Putin Sepakati Gencatan Senjata di Suriah

Sabtu, 08 Juli 2017 - 02:36 WIB
Trump-Putin Sepakati Gencatan Senjata di Suriah
Trump-Putin Sepakati Gencatan Senjata di Suriah
A A A
HAMBURG - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin mencapai kesepakatan untuk membatasi kekerasan di Suriah barat daya. Kesepakatan itu tercapai dalam pertemuan keduanya di sela-sela pertemuan puncak G20 di Jerman.

Menurut Sekretaris Negara AS, Rex Tillerson, gencatan senjata adalah sebuah kesepakatan yang telah ditetapkan dan bisa menjadi pendahulu untuk kerja sama lebih lanjut di Suriah.

"Ini adalah indikasi pertama kami tentang AS dan Rusia untuk dapat bekerja sama di Suriah," kata Tillerson seperti dikutip dari CNN, Sabtu (8/7/2017).

"Kedua pemimpin tersebut memiliki diskusi panjang mengenai wilayah lain di Suriah dimana kita bisa bekerja sama," tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Tillerson juga menyinggung soal masa depan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Menurutnya, Assad pada akhirnya akan meninggalkan kekuasaan meskipun ia mengatakan masa depan kepemimpinan di Suriah masih belum jelas.

"Bagaimana Assad lengser belum ditentukan. Akan ada transisi dari keluarga Assad," kata Tillerson kepada wartawan di G20 di Hamburg.

Tillerson juga mengatakan bahwa dia yakin AS dan Rusia memiliki tujuan yang sama untuk melihat Suriah yang stabil pasca ISIS.

"Saya pikir ada tingkat komitmen dari pihak pemerintah Rusia. Mereka melihat transisi dari kekalahan ISIS ke apa yang kita lakukan dengan negara bagian Suriah setelah jatuhnya ISIS," kata Tillerson.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa AS, Rusia dan Yordania telah mengeluarkan sebuah memorandum bersama mengenai pembentukan zona de-eskalasi di wilayah barat daya Suriah, di wilayah Daraa, Quneitra Dan Suwayda. Sebuah gencatan senjata akan mulai berlaku di zona de-eskalasi ini siang hari waktu Damaskus pada tanggal 9 Juli.

"AS dan Rusia berjanji untuk memastikan bahwa semua kelompok di sana mematuhi gencatan senjata dan memberikan akses kemanusiaan" kata Lavrov. Polisi militer Rusia, berkoordinasi dengan AS dan Yordania, pada awalnya akan memastikan keamanan di sekitar zona de-eskalasi.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5044 seconds (0.1#10.140)