Terjebak, 100 Ribu Warga Mosul Jadi Perisai Manusia

Minggu, 18 Juni 2017 - 12:22 WIB
Terjebak, 100 Ribu Warga Mosul Jadi Perisai Manusia
Terjebak, 100 Ribu Warga Mosul Jadi Perisai Manusia
A A A
NEW YORK - Lebih dari 100 ribu warga sipil tetap terjebak di belakang garis pertahanan ISIS di Mosul. Hal tersebut diungkapkan oleh badan pengungsi PBB, UNHCR.

"Warga sipil ini pada dasarnya dianggap sebagai perisai manusia di Kota Tua," kata perwakilan UNHCR yang memimpin di Irak, Bruno Geddo. Pernyataannya merujuk pada distrik bersejarah di Mosul tempat militan dikepung oleh pasukan pemerintah Irak.

"Hampir tidak ada makanan, air, listrik, bahan bakar. Penduduk sipil ini hidup dalam situasi penaklukan dan kepanikan yang semakin memburuk karena mereka dikelilingi oleh pertempuran," seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (18/6/2017).

Menurut Geddo Kota Tua adalah labirin yang sangat padat, labirin gang dimana pertempuran harus dilakukan dengan berjalan kaki, rumah demi rumah.

Sekitar 200.000 orang diperkirakan terjebak di belakang garis pertahanan ISIS pada bulan Mei. Namun jumlahnya sejak itu turun karena pasukan pemerintah telah mendorong lebih jauh ke kota terdalam.

Serangan untuk merebut kembali Mosul, ibukota de facto ISIS di Irak, dimulai pada 17 Oktober dengan dukungan utama udara dan darat dari koalisi internasional pimpinan AS.

Pasukan pemerintah Irak kembali ke Mosul timur pada bulan Januari, sebulan kemudian memulai ofensif di sisi barat yang berlangsung di Kota Tua.

Jatuhnya Mosul pada akhirnya akan menandai berakhirnya separuh "kekhalifahan" Irak. Pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, lewat sebuah pidato di sebuah masjid bersejarah di Kota Tua tiga tahun lalu memproklamirkan berdirinya kekhalifahan yang mencakup wilayah-wilayah di Irak dan Suriah

Sekitar 800 ribu orang, lebih dari sepertiga populasi sebelum perang di kota Irak utara, telah melarikan diri. Mereka mencari perlindungan kepada teman dan keluarga atau di kamp-kamp.

Pasukan Kurdi yang didukung oleh serangan udara AS juga mengepung pasukan ISIS di kota Raqqa, ibukota de facto ISIS, di negara tetangga Suriah.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3123 seconds (0.1#10.140)