4 Sistem Militer Rusia yang Paling Mematikan, dari Drone Lancet hingga Ranjau Darat

Minggu, 24 September 2023 - 23:23 WIB
loading...
A A A

2. Ladang Ranjau yang Mematikan

4 Sistem Militer Rusia yang Paling Mematikan, dari Drone Lancet hingga Ranjau Darat

Foto/Reuters

Serangan balasan Ukraina juga terhambat oleh padatnya ladang ranjau Rusia, yang memaksa beberapa pasukan Ukraina meninggalkan kendaraan lapis baja Barat mereka dan bergerak maju perlahan dengan berjalan kaki.

"Luasnya ladang ranjau Rusia telah menjadikan Ukraina sebagai negara dengan ranjau paling banyak di dunia, dengan beberapa tentara menggali lima ranjau untuk setiap meter persegi di wilayah tertentu," kata Oleksiy Danilov, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina.

Danilov mengatakan jumlah ranjau Rusia "gila" dan menekankan pentingnya upaya Ukraina untuk menyelamatkan tentara garis depannya.

“Tugas utama kami adalah menyelamatkan nyawa rakyat kami di garis depan. Kami harus memahami bahwa musuh telah mempersiapkan diri menghadapi peristiwa ini dengan sangat baik, dengan sejumlah besar wilayah yang ditambang,” katanya, menurut laporan oleh CNN.

3. Drone Lancet

4 Sistem Militer Rusia yang Paling Mematikan, dari Drone Lancet hingga Ranjau Darat

Foto/Reuters

Rusia juga memanfaatkan drone kecil "kamikaze" seperti drone Lancet untuk menyerang kendaraan lapis baja Ukraina, unit artileri, dan peralatan militer lainnya.

Lancet, yang diproduksi oleh anak perusahaan produsen senjata Kalashnikov Rusia, pertama kali diperkenalkan pada tahun 2019.

Rusia saat ini menggunakan versi drone yang ditingkatkan, yang dikenal sebagai Lancet-3, untuk menyerang sasaran di Ukraina.

James Patton Rogers, pakar drone di University of Southern Denmark, sebelumnya mengatakan kepada Insider bahwa versi ini memiliki muatan yang lebih besar dan berpotensi memungkinkan pengoperasian tampilan orang pertama, sehingga meningkatkan akurasinya.

Forbes melaporkan Lancet-3 memiliki jangkauan sekitar 25 mil dan melaju dengan kecepatan sekitar 70 mil per jam.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1290 seconds (0.1#10.140)