Salip Ekspor Minyak, Kokain Bakal Jadi Sumber Cuan Kolombia

Minggu, 24 September 2023 - 07:30 WIB
loading...
Salip Ekspor Minyak, Kokain Bakal Jadi Sumber Cuan Kolombia
Kokain diprediksi bakal menjadi ekspor utama Kolombia dan menyalip pengiriman minyak mentah. Produksi kokain Kolombia melonjak ke rekor 1.738 ton tahun lalu yang diperkirakan menghasilkan cuan USD18,2 miliar pada 2022. Foto/Dok
A A A
BOGOTA - Kokain diprediksi bakal menjadi ekspor utama Kolombia dan menyalip pengiriman minyak mentah . Diterangkan produksi Kokain terus meningkat, di tengah sikap pemerintah yang terus jadi sorotanseperti dilansir Bloomberg Economics.



Ekspor minyak Kolombia mengalami penurunan hingga 30% pada paruh pertama tahun ini, sedangkan tren perdagangan kokain telah meningkat secara konsisten. Ekonom Bloomberg, Felipe Hernandez mengungkapkan, hal itu berarti ekspor Kokain bakal menjadi nomor 1 Kolombia.

"Kami memperkirakan pendapatan ekspor kokain melonjak menjadi USD18,2 miliar pada 2022 — tidak jauh di belakang ekspor minyak USD19,1 miliar tahun lalu," kata Hernandez dalam sebuah catatan.



"Pemerintah menghancurkan laboratorium di mana daun koka diproduksi menjadi kokain, tetapi hal itu tidak mencegah produksi berkembang," sambungnya.

Produksi kokain Kolombia melonjak ke rekor 1.738 ton tahun lalu, sementara jumlah lahan yang ditanami koka, bahan baku pembuatan obat, naik 13% ke rekor 230.000 hektar (570.000 hektar) pada 2022 dari tahun sebelumnya, menurut laporan Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan yang diterbitkan pertengahan September ini.

Hernandez mengatakan, peningkatan produksi kokain memiliki efek jangka pendek pada aktivitas, permintaan domestik dan ksternal sementara tampaknya tidak berkorelasi dengan kinerja peso Kolombia.

Presiden Gustavo Petro, pemimpin sayap kiri Kolombia pertama, telah mengubah pendekatan negara terhadap perdagangan narkoba, berusaha untuk memukul gembong narkoba yang mendapat manfaat lebih dari penjualan narkotika di luar negeri daripada menargetkan produsen daun koka, yang merupakan mata rantai terlemah dalam rantai produksi.

Petro sedang mencoba membangun pembicaraan dengan kelompok-kelompok perdagangan narkoba utama negara itu, dengan harapan mengakhiri enam dekade konflik sipil melalui perjanjian damai.

"Pendekatan kebijakan baru terhadap narkoba memfasilitasi kelompok-kelompok ilegal untuk meningkatkan produksi kokain," kata Hernandez.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1222 seconds (0.1#10.140)